Forum Mahasiswa Aceh Dunia, FORMAD, Bersiap Menuju Simposium Internasional

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Forum Mahasiswa Aceh Dunia (FORMAD) gelar Halal Bihalal di Medrese Cahaya Aceh, Ahad (28/4/2024). Acara yang dimulai sejak tengah hari ini diawali dengan shalat zuhur, "khauri" lalu temu ramah hingga sore hari.

Ketua Panitia Halal Bihalal Yasir Adnan menyebutkan bahwa agenda ini telah direncanakan sejak bulan Ramadhan dan baru dapat direalisasikan hari ini sehubungan dengan padatnya jadwal kegiatan para alumni.

Sementara itu Andri Munazar, Ketua Dewan Pertimbangan FORMAD sekaligus Ketua FORMAD Perdana menyebutkan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk mempertemukan alumni dan pengurus FORMAD yang terpisah oleh generasi studi dan jarak pengabdian.

"Harapannya agenda Halal Bihalal ini dapat sering kita adakan, tentu saja menyesuaikan dengan kesibukan para alumni yang luar biasa dalam mengabdi untuk Aceh."

Tgk. Turki Azwir Nazar selaku Pembina Medrese Cahaya Aceh mengungkapkan rasa bahagianya atas kehadiran Keluarga Besar FORMAD di institusi pendidikan yang sedang dibinanya.

Azwir menyebutkan bahwa organisasi yang didirikan di Aceh sudah sangat banyak, namun FORMAD memiliki keistimewaan yang membedakan. Keistimewaan ini harapnya menjadi kekuatan bagi FORMAD untuk merangkul semua putra putri Aceh yang siap membangun Aceh, bukan malah menjauhkan sesama.

Ketua Umum FORMAD Najid Akhtiar saat memimpin pertemuan ini mengapresiasi semua pihak yang terlibat. Dalam kesempatan yang sama Najid juga menyebutkan program-program FORMAD yang sedang diagendakan FORMAD sampai akhir tahun.

"Di antara sekian program yang kita wacanakan, ada dua mega program yang kita harap dapat memberikan dampak besar untuk wajah pendidikan Aceh; pertama Roadshow International Education Expo, dan kedua Simposium Internasional."

Melalui Halal Bi Halal ini, FORMAD berharap mampu menjembatani komunikasi dengan semua putra putri Aceh alumni dalam maupun luar negeri tanpa membedakan lulusan dari universitas maupun negara tertentu.

"Kita semua bergerak untuk Aceh," pungkas Najid Akhtiar. "Dulu merantau untuk Aceh, kini kembali untuk Aceh, tiada beda antara kita, semua disatukan oleh visi dan misi yang sama; bersama memajukan Aceh."(*)