Pilkada Aceh Tengah

Bardan-Kariman, Harapan Baru Pemerintahan Tanpa Fee di Aceh Tengah

Sebuah perbincangan selepas senja  di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2024.  

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
FOTO IST
Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar saat menyerahkan dokumen Model B kepada Bardan Sahidi dan Karimansyah di Jakarta, Minggu (18/8/2024). 

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Sebuah perbincangan selepas senja  di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2024.  

Perbincangan kecil dibangku taman sisi jalan,  bersama Bardan Sahidi, yang baru saja mengantongi dokumen resmi dari PKB terkait pencalonan dirinya sebagai Bupati Aceh Tengah, berpasangan dengan H Karimansyah.

Perbincangan kecil tapi menarik. Soal fee proyek. 

Dalam dinamika politik Aceh Tengah menjelang Pilkada 2024, muncul kabar menarik dari kalangan kontraktor kecil.

Mereka menyatakan dukungan terhadap pasangan Bardan Sahidi dan Karimansyah, dengan satu syarat unik: penurunan fee proyek jika pasangan ini terpilih.

Permintaan ini, meskipun mengejutkan, menyoroti harapan para pelaku usaha lokal terhadap perubahan yang lebih baik dalam tata kelola pemerintahan daerah.

Bardan Sahidi, menceritakan, dirinya terkejut mendengar permintaan ini.

"Masya Allah," katanya, "Saya sangat kaget mendengar persyaratan itu." Namun, keterkejutan ini bukanlah tanpa dasar.

Selama ini, praktik penarikan fee proyek kerap menjadi beban bagi para kontraktor. Konon menurut kabar angin besaran fee bisa 25 persen dari nilai proyek.

Nah,  mereka, para kontraktor ini, melihat Bardan dan Kariman sebagai sosok pemimpin yang mampu menghadirkan perubahan nyata, terutama dalam memberantas praktik-praktik yang membebani ekonomi rakyat.

"Siap mendukung kalau feenya lebih rendah dari yang berlaku sekarang ini," kutip Bardan seperti yang ia tulis dalam satu artikelnya.

Pasangan Bardan-Kariman memang dikenal dengan komitmen mereka untuk menjalankan pemerintahan yang adil dan bersih.

Dalam responnya, Bardan dengan tegas menyatakan bahwa niat mereka maju dalam Pilkada bukanlah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari fee proyek.

"Kami ingin menjadi pemimpin yang adil, karena imbalannya sama dengan pahala 60 tahun shalatnya orang saleh. Bukan ingin memperoleh fee proyek dari para kontraktor," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved