Berita Aceh Tengah

Keturunan Reje Linge di Aceh Tengah Berkumpul, Bahas Isu Situs Sejarah Krueng Kerto

Generasi keturunan Reje Linge berkumpul di rumah adat pitu ruang Kampung Linge, Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Senin (11/11/024)

Penulis: Romadani | Editor: Rizwan
For TribunGayo.com
Generasi keturunan Reje Linge berkumpul di rumah adat pitu ruang Kampung Linge, Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Senin (11/11/024) 

Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Generasi keturunan Reje Linge berkumpul di rumah adat pitu ruang Kampung Linge, Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Senin (11/11/024)

Pertemuan itu dihadiri oleh para generasi yang memiliki garis atau darah keturunan Reje Linge seperti, Juhursyah, selaku ketua pendiri Pasak Reje Linge, Bentara Linge, dan Lahat, selaku pewaris Pang Kilet.

Pang Kilet merupakan panglima perang yang ditugaskan untuk mempertahankan benteng kerajaan Linge di Krueng Kerto yaitu perbatasan antara Bener Meriah dan Aceh Utara.

Sekretaris Pasak Reje Linge, Zam Zam Mubarak, menyampaikan hasil pertemuan tersebut akan diadakan konnsolidasi akbar dan penguatan struktur Pasak Reje Linge.

"Tadi pegiat budaya, Azman, juga hadir selaku penulis buku Pang Kilet. Beliau menyampaikan kerisauan terkait hancurnya situs sejarah Linge di Krueng Kerto," terang Zam Zam.

Menurut Zam Zam Mubarak, situs kerajaan Linge di Krueng Kerto bagian dari situs sejarah Islam Nusantara.

Seharusnya situs tersebut dipertahankan dan dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan sekaligus menjadi objek wisata sejarah.

"Hal ini membuktikan falsafah Reje Linge sebujur Aceh selintang Batak, bahwa teritorial kerajaan Reje Linge meliputi Aceh dan Sumatera," jelas Zam Zam.

Saat ini, Krueng Kerto yang berada di Kecamatan Meusidah Kabupaten Bener Meriah dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN) waduk oleh pemeribtah pusat.

Secara akademik, kata Zam Zam, tim peneliti Pasak Reje Linge akan melakukan kajian tentang tanah adat dan situs sejarah.

"Seharusnya, pemerintah daerah peduli terhadap keberadaan situs tersebut dan mepertahankan agar pembangunan waduk tidak menghancurkan situs cagar budaya," kata Zam Zam Mubarak. (*)

Baca juga: Keturunan Keluarga Besar Reje Linge Mendirikan Yayasan Pasak Reje Linge

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved