Pilkada Aceh

Anda tidak Terdaftar dalam DPT Pilkada 2024, Bisakah Memilih?, Simak Penjelasan Ketua KIP Aceh

Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Aceh hanya menghitung hari.

|
Editor: Rizwan
Serambinews,com
Ketua KIP Aceh, Agusni AH (kiri) dalam Podcast Serambi Spotlight yang dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Senin (18/11/2024) 

TRIBUNGAYO.COM - Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Aceh hanya menghitung hari.

Terkait Pilkada, KIP Aceh dan KIP kabupaten/kota juga sedang gencarnya memastikan Pilkada berjalan lancar.

Lalu bagaimana bila ada warga yang tidak terdaftar dalam DPT (daftar pemilih tetap) Pilkada dan bisakah memilih.

Ketua KIP Aceh memberikan penjelasan kepada masyarakat termasuk penyelenggara tingkat bawah sehingga pelaksanaan Pilkada berjalan lancar.

Mengutip Serambinews.com, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Agusni AH, mengatakan, pihaknya sedang giat-giatnya melakukan bimbingan teknis terhadap penyelenggara ad hoc di tingkat bawah. 

Penyelenggara Pilkada dimaksud mulai dari PPK, PPS hingga KPPS yang bertugas di hari pemungutan suara pada 27 November 2024. 

Ketua KIP Aceh, Agusni mengatakan kondusif atau tidaknya suasana Pilkada sangat bergantung pada penyelenggaranya.

Agusni menyampaikan hal ini dalam Podcast Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Senin (18/11/2024).

Agusni mengakui pihaknya juga banyak mendapat pertanyaan seperti bagaimana bisa terjaminnya penyelenggaraan dan menghasilkan Pilkada yang baik, berintegritas dan berkualitas.

"Ada satu tambahan prinsip yang paling penting bagi saya, bagaimana menjaga hati.

Segala objektivitas yang ingin kita capai dan sentuh, adanya bermula dari hati jujur dan bersih," kata Agusni.

Agusni mengatakan pihaknya juga terus memitigasi potensi-potensi konflik yang biasanya mereduksi hasil Pilkada.

Dikatakannya, semua tahapan Pilkada yang dilakukan akan menjadi rawan bila tidak dilaksanakan secara jujur dan adil.

Terlebih saat pungut hitung yang menjadi titik puncak dalam proses Pilkada, pihaknya juga memitigasi masalah terkait pemilih yang datang ke TPS.

Agusni menyebutkan ada tiga kategori pemilih yang nantinya akan datang ke TPS, pertama pemilih yang masuk ke daftar pemilih tetap (DPT) basisnya yakni e-KTP.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved