Jejak Bardan Sahidi di Pramuka dari Cibubur hingga South Korea

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Calon Bupati Aceh Tengah nomor urut 1, Bardan Sahidi, dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan karakter, salah satunya melalui gerakan Pramuka. 

Sejak jenjang Madrasah Tsanawiyah, Bardan telah aktif sebagai Pramuka Penggalang, menunjukkan dedikasi dan kecintaannya terhadap organisasi ini.

Keaktifannya di Pramuka menjadi salah satu pilar pembentukan kepribadiannya yang tangguh, disiplin, dan berjiwa sosial.  

Pada tahun 1991, Bardan tercatat sebagai perwakilan Aceh Tengah, dalam Jambore Nasional yang digelar di Bumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. 

Pengalaman ini menjadi titik awalnya mengenal Pramuka sebagai wadah membangun kebersamaan lintas budaya dan daerah. 

"Jambore mengajarkan saya arti kerja sama dan toleransi dalam keberagaman," kenang Bardan, Senin (18/11/2024).  

Enam tahun kemudian, tepatnya pada 1997, Bardan kembali terpilih menjadi perwakilan Aceh dalam Raimuna Nasional untuk tingkat Penegak dan Pandega. 

Kegiatan ini semakin memperluas wawasannya, mempererat persaudaraan nasional, dan memperkuat kemampuannya dalam kepemimpinan. 

Raimuna juga menjadi momen bagi Bardan Sahidi untuk lebih memahami pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan.

Tidak hanya di tingkat nasional, dedikasi Bardan terhadap Pramuka berlanjut hingga kancah internasional. 

Pada 2021, ia mengikuti Jambore Mondial tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan di South Korea.

Partisipasinya dalam ajang tersebut membuktikan bahwa semangat Pramuka mampu membawa nama Aceh Tengah ke panggung global. 

"Kegiatan ini mengajarkan saya untuk berpikir global namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal," ujarnya.  

Saat ini, Bardan masih aktif membina generasi muda sebagai andalan cabang di Gugus Depan Gerakan Pramuka Kabupaten Aceh Tengah. 

Ia konsisten memotivasi kader-kader muda untuk menjadikan Pramuka sebagai jalan membangun karakter, kepemimpinan, dan kecintaan terhadap bangsa.