Berita Aceh Tengah

Grup Didong Teruna Jaya Meriahkan Festival Desember Kopi Gayo 2024 di Gua Loyang Puteri Pukes

Penampilan grup yang berasal dari perkampungan Toweren, tepi Danau Lut Tawar, Aceh Tengah, ini menjadi salah satu daya tarik utama festival.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Sri Widya Rahma
Foto IST
Gua Loyang Puteri Pukes. 

Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Grup Didong legendaris, Teruna Jaya, turut memeriahkan rangkaian acara Festival Desember Kopi Gayo 2024, di Gua Loyang Puteri Pukes Minggu (08/12/2024).

Penampilan grup yang berasal dari perkampungan Toweren, tepi Danau Lut Tawar, Aceh Tengah, ini menjadi salah satu daya tarik utama festival dengan nuansa budaya gayo tersebut.

Teruna Jaya, yang berdiri sejak tahun 1941, merupakan salah satu kelompok  Didong tertua di Tanoh Gayo yang tetap eksis di tengah perkembangan zaman.

Kehadiran mereka tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga memperkenalkan seni budaya Gayo kepada generasi muda dan pengunjung dari luar daerah di objek wisata tersebut.

Dalam penampilannya, Teruna Jaya membawakan sejumlah lagu yang disambut antusias oleh para penonton yang hadir.

Ketua Komunitas Desember Kopi, Fikar W Eda mengapresasi keikutsertaan Teruna Jaya yang telah memeriahkan acara tahunan Desember kopi 2024.

“Kita patut bangga grop didong Teruna Jaya selalu ada dan tidak termakan usia, generasi baru terus dikenalkan sehingga membuat rasa cinta terhadap didong itu tumbuh di dalam diri mereka,” kat Fikar W Eda.

Fikar menambahkan, kegiatan Desember Kopi 2024 ini bukan hanya sekadar merayakan kopi Gayo sebagai simbol identitas budaya.

Akan tetapi juga sebagai upaya untuk mendukung pembangunan berbasis kopi, pariwisata, dan pelestarian lingkungan.

"Kami ingin wisatawan tidak hanya menikmati kopi Gayo, tetapi juga terpesona dengan keindahan alam dan budaya yang kami miliki.

Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa Gayo lebih dari sekadar kopi. Ini adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dipelihara," ujar Fikar.

Selain itu, Fikar menambahkan bahwa acara ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap seni, kopi, budaya, dan pelestarian lingkungan.

Festival ini diharapkan dapat memperkenalkan potensi lokal Gayo ke dunia luar, sekaligus menjaga agar budaya tradisional seperti Teganing tetap hidup di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.

Festival ini menjadi salah satu upaya penting untuk memperkenalkan budaya Gayo di kancah nasional dan internasional.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved