Berita Nasional

Waspadai Penyebaran Virus Influenza Tipe A dan HMPV yang Banyak Menyerang Anak-anak dan Manula

Saat ini Flu A dan HMPV meningkat pesat di China dan telah menimbulkan kecemasan di tingkat global.

Tribunnews.com
Ilustrasi- Waspadai Penyebaran Virus Influenza Tipe A dan HMPV yang Banyak Menyerang Anak-anak dan Manula. 

TRIBUNGAYO.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hingga saat ini virus influenza tipe A (Flu A) dan Human Metapneumovirus (HMPV) belum ditemukan di Indonesia.

Meski demikian, masyarakat harus selalu waspada karena Flu A dan HMPV banyak menyerang anak-anak.

Namun orang dewasa terutama manusia lanjut usia (manula) dan memiliki riwayat kelainan bawaan dengan tingkat imunitas rendah juga bisa terpapar.

Saat ini Flu A dan HMPV meningkat pesat di China dan telah menimbulkan kecemasan di tingkat global.

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, virus influenza A dan HMPV kemungkinan sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia karena mudah menular.

"Tapi untuk memastikannya perlu ada pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). 

Lantaran belum ada pemeriksaan tersebut, maka kasusnya pun belum ditemukan di Indonesia," kata dia dilansir dari KONTAN.

WGS adalah metode pelacakan genetik suatu organisme seperti bakteri, virus hingga manusia dengan cepat dan terjangkau. 

Tujuan tes dengan metode WGS untuk mendapatkan informasi tingkat tinggi tentang varian bakteri atau organisme tertentu dengan satu kali tes.

Menurut Hermawan, selain WGS, tes PCR dan rapid test yang digunakan saat pandemi Covid-19 juga bisa dipakai untuk medeteksi adanya penularan flu A dan HMPV

"Ini virus lama yang pernah muncul tahun 2001," papar dia.

IAKMI mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena flu A dan HMPV berbeda dengan Covid-19. 

Dengan sistem kekebalan yang baik, tubuh secara alami bisa menangkal flu A dan HMPV

"Bagi yang memiliki kelainan bawaan sepeti autoimun, hipersensitif terhadap alergi atau debu, asma dan pneumonia bisa fatal karena menyebabkan demam, batuk-batuk, tenggorokan kering hingga sesak nafas," jelas Hermawan. 

Kemenkes menyatakan, pihaknya hingga kini belum menemukan wabah yang sama seperti di China

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved