Napi Melarikan Diri di Aceh Tenggara

Turunkan Tim Terkait Napi Kabur di Aceh, Menteri Imipas Selidiki Soal Kelayakan Makanan Jadi Pemicu

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto menurunkan tim ke Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara.

Editor: Rizwan
KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari
NAPI KABUR - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto di Gedung Kementerian Imipas, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Menteri Imipas turun tim ke Aceh menyelidiki kasus 52 napi kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. 

TRIBUNGAYO.COM - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto menurunkan tim ke Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara.

Tim akan memeriksa terkait kapasitas Lapas yang melebihi serta soal makanan yang disebut jadi pemicu sehingga sebanyak 52 napi di Lapas Kutacane melarikan diri.

Namun sebanyak 16 orang dari 52 sudah berhasil ditangkap dan kini masih diburu.

Mengutip Serambunews.com, salah satu penyebab kaburnya puluhan narapidana atau napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, Aceh pada Senin (10/3/2025) adalah lapas melebihi kapasitas.

Menurut Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto, kapasitas Lapas Kelas IIB Kutacane adalah 100 orang, tetapi saat ini dihuni lebih dari 368 orang.

"Masalahnya selalu itu, jadi overcapacity (melebihi kapasitas, red) selalu jadi, bukan selalu menjadi alasan klasik, tetapi itulah adanya bahwa kapasitas Lapas Kutacane itu adalah 100 orang, namun dihuni oleh 368 orang warga binaan pemasyarakatan sehingga menimbulkan berbagai masalah," kata Agus dalam pidato sambutannya di Gedung Kementerian Imipas, Selasa (11/3/2025), dikutip Kompas.com.

Agus menambahkan, pihaknya juga akan memeriksa masalah kelayakan makanan yang diduga menjadi penyebab insiden tersebut.

"Kita pengin tahu apa betul masalah makanan yang menjadi penyebab atau masalah yang lain sebagai dampak daripada perilaku petugas dalam pelayanan," tegasnya.

Saat ini, kata dia, Direktur Jenderal Pemasyarakatan bersama tim telah berada di Aceh untuk memperoleh informasi terkait insiden tersebut.

"Maka, saya minta Pak Dirjen bersama tim dan diikuti anggota Komisi 13 bisa mendapatkan gambaran yang utuh soal kejadian yang ada di Aceh," tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Aceh Tenggara M. Salim Fakhry menyebut kekecewaan terhadap makanan diduga memicu aksi kaburnya para napi. 

"Makanan mereka tidak terima, karena tadi sudah dijelaskan oleh Kalapas (Kepala Lembaga Pemasyarakatan), anggarannya untuk makan satu hari hanya Rp20.000," terangnya, seperti dikutip dari YouTube KompasTV.

Ia juga menduga penyebab lain yang mengakibatkan kaburnya para tahanan. 

"Menurut saya karena lapas kita over (melebihi) kapasitas," tambahnya.

Anggota Komisi XIII DPR: Sangat Memalukan

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved