Berita Aceh Tenggara

Sadikin Gembel: Pemekaran ALA Seperti "Jawe" dalam Budaya Gayo "Ini Bukan Perceraian"

Proses pembelahan diri karena dianggap sudah mapan sehingga keluarga yang baru ini masih menyebut nama Aceh Leuser Antara.

|
Penulis: Romadani | Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Pribadi/Sadikin Gembel
PEMEKARAN PROVINSI ALA - Seorang Aktivis Preneur sekaligus Owner Seladang Cafe Sadikin Gembel merespon positif terhadap wacana pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA). Sadikin Gembel menyebutkan bahwa wilayah pembentukan Provinsi ALA merupakan miniaturnya Republik Indonesia, karena hampir semua suku ada di wilayah ALA. 

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Seorang Aktivis Preneur sekaligus Owner Seladang Cafe Sadikin Gembel merespon positif terhadap wacana pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA).

Sadikin Gembel bersama Narasumber lainnya Zam Zam Mubarak sebagai Ketua Formatur Komite Pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA), menyampaikan tegas dukungannya terhadap Provinsi ALA.

Hal tersebut mereka sampaikan dalam acara Podcast Cerite Orom Tokoh dengan topik "Munetahi Nenggeri, ALA Bangkit" yang bermakna "Provinsi ALA Bangkit Memperbaiki Wilayah."

Owner Seladang Cafe ini, menjelaskan dalam budaya Gayo ketika sepasang laki-laki dan perempuan sudah matang untuk dinikahkan maka ia terlebih dahulu tinggal bersama orang tua laki-laki selama satu tahun.

"Proses itu namanya Rekonsiliasi, jadi jika ada pertengkaran kecil dalam pengantin baru, biasanya orang tua si laki-laki turun tangan sebagai fasilitator meredam itu," terang Sadikin Gembel di Kantor TribunGayo.com, Senin (14/4/2025).

Setelah satu tahun lamanya pengantin baru tinggal bersama orang tuanya, keluarga baru ini biasanya keluar dari keluarga induk.

"Orang tua di Gayo dulu seperti ini, si anak di training kemudian di kasih modal dan sudah dianggap bisa mengurus keluarga," katanya.

Bicara Provinsi ALA, lanjut Sadikin, bukan sebuah proses perceraian, ini adalah proses "Jawe" dalam budaya Gayo.

Ia menyebut proses pembelahan diri karena dianggap sudah mapan sehingga keluarga yang baru ini masih menyebut nama Aceh Leuser Antara.

"Apa bukti kita jawe, kita masih menggunakan nama Aceh ya kan dalam Provinsi baru yang disebut Aceh Leuser Antara (ALA) kan itu," terangnya.

Sadikin Gembel juga menyebutkan bahwa wilayah pembentukan Provinsi ALA merupakan miniaturnya Republik Indonesia, karena hampir semua suku ada di wilayah ALA.

"Kita happy- happy aja ya, kita harmonis. Kita menghargai satu sama lainnya," jelasnya. (*)

Baca juga: Provinsi ALA Kembali Mencuat, Pemuda Aceh Tenggara Ajak Seluruh Elemen Bangun Aceh Bersama-sama

Baca juga: Tokoh Gayo di Jakarta Alwien Desry:Pemekaran ALA Kehendak Masyarakat, Percepatan Pembangunan Wilayah

Baca juga: Tokoh Pejuang ALA Armen Desky Ingin Membesarkan Aceh Lewat Pemekaran

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved