Empat Warga Meninggal

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Lima Orang Sekeluarga di Aceh Tenggara, Ternyata Ini Pemicunya

Teka-teki pembunuhan sadis yang dilakukan tersangka AS (21) akhirnya terjawab sudah dalam hasil pra-rekonstruksi yang digelar di Mapolres setempat.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
Bidhumas Polres Aceh Tenggara
PRA REKONSTRUKSI - Tersangka melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan lima orang sekeluarga di Desa Uning Sigurgur, Kacamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Kamis (3/7/2025). Dalam adegan itu, korban diganti oleh peran pengganti. 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara 

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Tabir pembunuhan berencana yang terjadi pada Senin (16/6/2025) hingga menewaskan lima orang sekeluarga di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara akhirnya terungkap. 

Teka-teki pembunuhan sadis yang dilakukan tersangka AS (21) akhirnya terjawab sudah dalam hasil pra-rekonstruksi yang digelar di Mapolres Aceh Tenggara, Kamis (3/7/2025) sore.

Adapun lima orang yang tewas dibunuh secara sadis menggunakan parang oleh tersangka yakni:

Pamannya Nayan Basri (50) dan sepupunya sendiri, Elviana (16), Laura (13), Fajri (3 tahun), dan Hidayat (26). 

Sedangkan seorang selamat Mattiah (51) sempat dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane dan keadaan sudah membaik dan telah kembali ke rumahnya.

Pembunuhan berencana yang dilakukan AS  dilatarbelakangi adanya dendam membara terhadap keluarga korban.

REKA ULANG PEMBUNUHAN DI ACEH TENGGARA
PRA REKONTRUKSI - Tersangka melakukan reka ulang kasus pembunuhan lima orang sekeluarga, di Desa Sigurgur, Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Kamis (3/7/2025). Dalam adegan itu, korban diganti oleh peran pengganti. Dok Bidhumas Polres Aceh Tenggara.

Lantaran saat tinggal di Kabupaten Bener Meriah, ayah tersangka pernah dikeroyok oleh keluarga korban, diusir hingga mendapat penghinaan. 

Dilatar belakangi hal itu sehingga mereka harus tinggal di pedalaman perkebunan di sebuah pegunungan Kompas Aceh Tenggara

Lokasi tinggal tersangka bersama ayahnya ini jauh dari pemukiman penduduk tanpa alat penerangan maupun air.

Mereka tinggal berdua di sebuah pondok di perkebunan itu sambil bertani.

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri SH SIK MIK mengungkapkan tersangka AS ini merasa dendam sama keluarga korban sehingga tega menghabisi keluarganya sendiri. 

Pelaku meng-klaim kalau selama ini penyebab kehidupannya dirinya bersama ayahnya miskin hingga tinggal di Pegunungan Kompas disebabkan oleh keluarga korban.

"Hal itulah yang menimbulkan dendam mendalam di hati AS, sehingga timbul niat merencanakan pembunuhan secara brutal dan sadis," ungkap AKBP Yulhendri, usai pra-rekonstruksi di Mapolres setempat.

AKBP Yulhendri menyebutkan peristiwa tersebut sebagai tragedi keluarga yang memilukan.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved