Empat Warga Meninggal

Keluarga Korban Dorong Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Lima Orang di Uning Sigurgur Aceh Tenggara

Ia mendorong Polisi untuk secepatnya mengungkap motif pembunuhan sadis terhadap lima orang tersebut, dimana dua diantara korban merupakan anaknya.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI
KASUS PEMBUNUHAN DI ACEH TENGGARA - Wahidin merupakan ayah dari korban pembunuhan yang terjadi di Desa Uning Sigurgur Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Senin (16/6/2025). Dua anaknya menjadi korban dalam peristiwa tersebut, ia mendorong polisi untuk segera mengungkap motif pembunuhan tersebut. 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Wahidin merupakan ayah dari korban pembunuhan yang terjadi di Desa Uning Sigurgur Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Senin (16/6/2025).

Ia mendorong Polisi untuk secepatnya mengungkap motif pembunuhan sadis terhadap lima orang tersebut, dimana dua diantara korban merupakan anaknya.

Lima korban meninggal dunia dalam kasus pembacokan tersebut adalah Nayan Basri (50), Elviana (16), Laura (13), Fajri (3 tahun), dan Hidayat (26). 

Sedangkan seorang yang selamat Mattiah (50) sempat dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane dan keadaan sudah membaik dan telah kembali ke rumahnya.

Pelaku pembacokan berinisial AS (22) warga Pegunungan Kompas adalah keluarganya (ibu pelaku dengan istrinya kakak beradik) tak pernah ada selisih paham dengan tersangka.

"Ada kejanggalan ketika secara spontanitas tersangka pelaku pembacokan menghabisi lima orang nyawa dalam sekeluarga dan satu orang selamat.

Motif pembunuhan ini harus secepatnya diungkapkan polisi karena pembunuhan sudah direncanakan.

Tentunya memiliki motif maka secepatnya disampaikan ke publik," kata Wahidin, ayah korban pembunuhan dari Elviana dan Laura.

Menurutnya, selama ini, pelaku pembacokan selalu berbuat baik terhadap anak-anaknya dan sering memberikan uang jajan.

Bahkan, ketika liburan sekolah anak-anaknya ke tempat neneknya dan sering ketemu dengan pelaku.

"Saya yakin, pelaku ini ada yang membakar amarahnya sehingga tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri.

Kemungkinan, amarah itu dipicu oleh ayah pelaku pembacokan yang pernah berselisih paham dengan keluarga mamak pelaku," tuturnya.

Menurutnya hal itu karena, pihak keluarga dari ibu pelaku sudah bercerai tiga kali dengan ayah pelaku, dan tak mau dirujukkan dengan ayah pelaku.

Sementara ayah pelaku sangat mengharapkan ibu pelaku bersama dengan dirinya.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved