Berita Aceh Tengah Hari Ini
Rahmah Ketiara, Perempuan Gayo "Toke Kopi Banan Internasional" Tergabung dalam IWCA
Keanggotaan Rahmah di IWCA menempatkannya dalam lingkaran strategis bisnis kopi global, menjadikan pengalamannya sebagai petani sekaligus eksportir
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Sosok Rahmah Ketiara bukan sekadar petani kopi dari dataran tinggi Gayo.
Ia adalah wajah inspiratif dari perempuan Gayo yang menembus batas-batas global, membawa harum nama daerahnya melalui biji kopi.
Kini, Rahmah dipercaya menjadi perwakilan International Women’s Coffee Alliance (IWCA) untuk Indonesia, sebuah jaringan internasional pengusaha kopi perempuan dari seluruh dunia.
Rahmah menyebut organisasi itu sebagai "Toke Kopi Banan Internasional" dalam bahasa Gayo.
“Alhamdulillah, menjadi perwakilan IWCA atau toke kopi perempuan internasional sangat menguntungkan, banyak hak hang bisa dilakukan melalui organisasi dunia ini,” ujar Rahmah Ketiara.
“Karena pembeli lebih menghargai eksportir ibu-ibu, mungkin karena pembeli dilahirkan oleh ibu-ibu,” lanjutnya dengan senyum khas perempuan Gayo.
IWCA adalah organisasi yang mewadahi perempuan-perempuan kuat di balik industri kopi dunia.
Keanggotaan Rahmah di IWCA menempatkannya dalam lingkaran strategis bisnis kopi global, menjadikan pengalamannya sebagai petani sekaligus eksportir kopi semakin bernilai.
Akhir Juni 2025 lalu, Rahmah terbang ke Jenewa Swiss menghadiri forum IWCA.
Rahmah merupakan pemimpin Koperasi Kopi Ketiara, sebuah koperasi yang anggotanya mayoritas perempuan dan telah mengekspor kopi ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Di tengah keterbatasan bahasa asing, Rahmah tetap percaya diri menyuarakan aspirasi komunitasnya.
“Akuke gere pane bahasa Inggris, ara ipak tukang transelit,” candanya, merujuk pada keterbatasan berbahasa Inggris yang ia atasi dengan bantuan penerjemah.
Sosoknya yang rendah hati dan penuh semangat telah menginspirasi banyak perempuan di Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk bangkit dan mandiri lewat kopi.
Lebih dari sekadar eksportir, Rahmah adalah wajah perjuangan, ketekunan, dan harapan bahwa perempuan Gayo mampu menembus panggung dunia dengan akar budaya dan hasil bumi mereka sendiri. (*)
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Bener Meriah Fasilitasi Pemulangan Warganya dari Kamboja
Baca juga: Masyarakat Buge Ara Aceh Tengah Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan dan Keberkahan
Baca juga: Harga Buah Alpukat di Aceh Tengah Bertahan Rp 10.000 per Kilogram
Pemkab Aceh Tengah Bentuk Satgas Pajak dan Retribusi Daerah untuk Optimalkan PAD |
![]() |
---|
KAMMI Aceh Tengah Gelar Stadium General di IAIN Takengon, Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan |
![]() |
---|
Warga Nosar Aceh Tengah Peringati Maulid Nabi, Eratkan Silaturahmi Antar Kampung |
![]() |
---|
12 Atlet Cabor Pencak Silat Wakili Provinsi Aceh di POMNAS XIX 2025, 6 Diantaranya Asal Aceh Tengah |
![]() |
---|
Dispar Aceh Tengah Akan Tinjau Homestay dan Destinasi untuk Optimalkan Sektor Pariwisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.