Konflik Timur Tengah

Serangan Udara Israel Guncang Damaskus, Lima Tentara Suriah Tewas

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Damaskus, ibu kota Suriah.

Editor: Malikul Saleh
Tangkap Layar Ynet/Photo: Reuters/Moshe Mizrahi
israel vs suriah - Pemandangan pemukiman Tel Aviv, Israel berdasarkan tangkapan layar dari YNet, Selasa (17/6/2025). Dampak kerusakan di Tel Aviv terlihat setelah serangan rudal Iran. Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Damaskus, ibu kota Suriah. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan komitmen militernya untuk membantu warga Druze.

 Namun, ia juga mengimbau agar warga Druze Israel tidak nekat menyeberang ke Suriah.

“Militer sedang bekerja untuk menyelamatkan warga Druze di Suriah. Kami mengerti perasaan mereka, tetapi kami minta agar tidak melintasi perbatasan karena sangat berbahaya,” kata Netanyahu.

Meskipun demikian, beberapa warga Druze Israel dilaporkan nekat menerobos pagar perbatasan dan bergabung dengan kerabat mereka di Suriah.

“Saya merasa tidak berdaya. Keluarga saya ada di Sweida, istri saya, paman-paman saya, semua di sana. Mereka diserang, rumah mereka dibakar, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Faez Shkeir, seorang pria Druze dari Israel.

Kekerasan di Sweida: Warga Ketakutan, Rumah Dijarah

Di Sweida, suasana mencekam.

Warga mengaku tidak bisa keluar rumah karena tembakan dan ledakan terdengar di mana-mana.

“Kami terkepung. Kami mendengar para pejuang berteriak. Kami sangat ketakutan,” kata seorang warga Sweida kepada Reuters melalui telepon, sambil menambahkan bahwa ia dan keluarganya berusaha menjaga anak-anak tetap tenang agar tidak menarik perhatian.

Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan puluhan korban tewas, baik dari pihak pejuang maupun warga sipil. 

Sementara itu, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah menyebutkan setidaknya 169 orang telah tewas dalam kekerasan selama sepekan terakhir.

Beberapa sumber keamanan bahkan menyebut angka korban mencapai 300 orang.

Namun, belum dapat memverifikasi jumlah pasti korban.

Tudingan terhadap Pemerintah Sementara Suriah

Israel menyebut pemerintahan sementara Presiden Ahmed al-Sharaa sebagai kelompok “jihadis yang nyaris tidak menyamar”.

Pemerintahan Sharaa saat ini dipimpin oleh kelompok Islamis yang belum diakui sepenuhnya oleh komunitas internasional.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved