Berita Aceh Tengah Hari Ini

Pemuda Bale Desak Pengamanan Bendungan PLTA Peusangan Aceh Tengah, Jangan Tunggu Korban Jatuh Lagi

Menyusul sejumlah insiden yang pernah terjadi di kawasan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan, pemuda Kampung Bale

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Rizwan
FOR TRIBUNGAYO.COM
Pemuda Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, Edwin Saputra 

Laporan: Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Menyusul sejumlah insiden yang pernah terjadi di kawasan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan, pemuda Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, mendesak perusahaan pelaksana proyek PLTA agar lebih serius dalam memperhatikan keselamatan warga sekitar.

Edwin Saputra, salah satu pemuda setempat, menyampaikan keprihatinannya atas kurangnya pengawasan dan pengamanan di area bendungan, khususnya yang berada di kawasan desa Bale yang paling dekat dengan permukiman warga.

“Sebelum adanya korban lagi, saya sebagai pemuda Kampung Bale meminta kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat agar berperan aktif dalam mengamankan lokasi ini,” ujar Edwin, Sabtu (6/9/2025).

Edwin menegaskan bahwa masyarakat, terutama anak-anak, masih sering beraktivitas di sekitar bendungan maupun aliran sungai yang telah dikeruk.

Mulai dari mandi, mencuci pakaian, hingga bermain. Karena itu, menurutnya, sudah seharusnya ada bentuk pengamanan nyata di lokasi tersebut.

“Kalau memang belum siap untuk mengamankan penuh, setidaknya ada garis pembatas atau papan larangan berenang yang jelas. Jangan tunggu jatuh korban lagi,” tambahnya.

Ia juga meminta perhatian serius dari pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, agar turut memantau langsung kondisi di lapangan dan tidak hanya mengandalkan laporan dari perusahaan.

“Kami, pemuda Bale dan sekitarnya, tidak ingin harus turun ke jalan dan melakukan aksi. Tapi jika tidak ada tanggapan serius, orasi terbuka bisa jadi pilihan,” tegas Edwin.

Diketahui, dari tiga titik bendungan proyek PLTA Peusangan, salah satu titik berada sangat dekat dengan pemukiman warga. 

Edwin menilai, jika tidak memungkinkan untuk memindahkan lokasi, maka pengamanan mutlak harus dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan di kemudian hari.

Sementara itu, Tribungayo telah mencoba menghubungi pihak PLTA Peusangan melalu pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban.(*)

Baca juga: Mitigasi Bencana dan Penataan Lingkungan, PLTA Peusangan Diminta Bebaskan Lahan di Hulu Sungai

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved