Berita Aceh Tenggara Hari Ini
Soal Siswa tak Mampu Membaca, Ratusan Kepsek di Aceh Tenggara Dikumpulkan
Bupati Aceh Tenggara, M Salim Fakhry mengatakan tugas guru cukuplah mulia dan memiliki tugas serta tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
Ringkasan Berita:
- Siswa-siswi yang belum mampu atau lancar membaca sehingga menuai kritikan dari Psikolog Klinis Anak dan Komisi D DPRK Aceh Tenggara.
- Ratusan Kepsek tingkat SD dan SMP baik negeri maupun swasta dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tenggara dikumpulkan.
- Para guru dan Kepsek harus melakukan tracking terhadap anak didik yang tidak mampu membaca, menulis dan berhitung.
Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
TribunGayo.com, KUTACANE - Ratusan Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat SD dan SMP baik negeri maupun swasta dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tenggara dikumpulkan di Gedung Aula Disdikbud setempat, Jumat (7/11/2025).
Mereka dikumpulkan terkait siswa-siswi yang belum mampu atau lancar membaca sehingga menuai kritikan dari Psikolog Klinis Anak dan Komisi D DPRK Aceh Tenggara.
Dalam pertemuan itu hadir, Bupati Aceh Tenggara, M Salim Fakhry SE MM, Sekretaris Disdikbud dan para Kabid serta pengawas sekolah.
Pertemuan itu membuka dialog antara Kepala Sekolah dengan pihak Disdikbud dan Bupati Aceh Tenggara.
Kepsek mengakui kalau di sekolah SMPS HKBP ada 10 orang tidak mampu membaca.
Dan, pembinaan diberikan hingga akhirnya ada progres empat siswa akhirnya mampu membaca dan naik kelas.
Sementara itu, Kepsek SMPN 1 Kutacane menyebutkan 9 anak didiknya yang kurang lancar membaca pada Agustus 2025, kini progresnya sudah tuntas.
Guru Miliki Tanggungjawab Besar
Bupati Aceh Tenggara, M Salim Fakhry mengatakan, tugas guru cukuplah mulia dan memiliki tugas serta tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak-anak.
Apalagi, anggaran pendidikan besar seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tentunya penggunaan tepat sasaran dan terbuka serta guru juga memiliki tunjangan penghasilan guru (TPG).
"Para guru dan Kepsek harus melakukan tracking terhadap anak didik yang tidak mampu membaca, menulis dan berhitung.
Mereka yang memiliki kemampuan yang rendah harus didata dan kemudian diberikan pembinaan.
Serta menjadi prioritas untuk ditingkatkan kemampuan siswa-siswi tersebut," ujarnya.
Tidak Mampu Membaca
- Kepsek mengakui kalau di sekolah SMPS HKBP ada 10 orang tidak mampu membaca.
- Pembinaan diberikan hingga akhirnya ada progres empat siswa akhirnya mampu membaca dan naik kelas.
- Kepsek SMPN 1 Kutacane menyebutkan 9 anak didiknya yang kurang lancar membaca pada Agustus 2025 kini progresnya sudah tuntas. (*)
Baca juga: Sepeda Motor Dinas Pengulu Kute Kayu Mbelin Aceh Tenggara Digondol Maling
Baca juga: Komisi D DPRK Aceh Tenggara Minta Disdikbud Carikan Solusi Soal Masih Ada Siswa tak Mampu Membaca
Baca juga: Harga Kakao di Aceh Tenggara Alami Kenaikan Rp 2.000/Kilogram
berita aceh tenggara hari ini
Aceh Tenggara
Kutacane
membaca
siswa
Kepala Sekolah
Disdikbud
Bupati
Salim Fakhry
berita gayo hari ini
TribunGayo.com
| Sepeda Motor Dinas Pengulu Kute Kayu Mbelin Aceh Tenggara Digondol Maling |
|
|---|
| Komisi D DPRK Aceh Tenggara Minta Disdikbud Carikan Solusi Soal Masih Ada Siswa tak Mampu Membaca |
|
|---|
| Kadisdikbud Aceh Tenggara Ambil Langkah Atasi Siswa yang Belum Mampu Membaca |
|
|---|
| Ayah Kandung di Aceh Tenggara Diduga Rudapaksa Anak Perempuannya |
|
|---|
| Rentetan Bencana di Aceh Tenggara Sepanjang 2025, Ini Data Kerusakan Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/PERTEMUAN-BAHAS-SISWA-BELUM-MAMPU-MEMBACA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.