Ikon Umat Islam di Aceh Tenggara

Masjid Agung At Taqwa Kutacane dibangun dengan luas bangunan 2.675 M2 dan luas lahan 12.230 M2.

Menurut Hasanuddin yang saat itu menjadi Bupati Aceh Tenggara mengharapkan masjid tersebut dapat menjadi  ikon hegemoni umat Islam di Aceh Tenggara.

Penegakan syariat Islam di Kutacane merupakan komitmen dirinya saat menjadi Bupati Aceh Tenggara dan wakilnya, Ali Basrah.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Serunya Menikmati Arung Jeram di Sungai Alas Ketambe

Semua tertuang dalam visi dan misi, yakni menegakkan syariat Islam, memajukan dakwah/syiar Islam, memajukan kehidupan beragama, memajukan kerukunan antar umat beragama yang ada di Aceh Tenggara.

Maksud dan tujuan pembangunan Masjid Agung At Taqwa Kutacane selain sebagai ikon, juga untuk memakmurkan masjid.

Seperti menyediakan tempat shalat berjamaah dan itikaf, mengembalikan fungsi masjid dalam mengikuti kemajuan zaman, khususnya mendalami ilmu Islam.

Kemudian menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat menyangkut penyelesaian segala persoalan umat Islam, menjadikan masjid sebagai pusat kajian ilmu, dakwah, maklumat, tausiyah, bimbingan masyarakat, dan lainnya.

Perencanaan pembangunan Masjid Agung At Taqwa Kutacane, dilakukan tahun 2009 saat Hasanuddin masih menjabat Bupati Aceh Tenggara.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Masjid Agung At Taqwa Kutacane Lebih Megah Lagi pada Malam Hari

Realisasinya berlangsung selama enam tahun berturut-turut dengan dana dari APBK, APBA.

Begitulah indahnya Masjid Agung At Taqwa Kutacane, semoga rekam jejak dimasa kepemimpinan Hasanuddin dan Ali Basrah ini, tetap terjaga dan terpelihara bagi pemimpin ke depannya, terus elok dipandang mata, terus elok pula fungsinya. (*)