Pihaknya tidak ingin terus menerus disibukkan mengurus administrasi dan membuat peraturan saja.
Sehingga, regulasi ASN tersebut dipangkas sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Umumkan THR Cair 4 April 2023
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Anas menyebutkan paling tidak THR cair H-5 saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan.
Namun, atas arahan Jokowi, pencairan dipercepat menjadi H-10 sebagaimana disampaikan.
THR gerakkan ekonomi
Mengutip Kompas.com, Pemerintah akan memberikan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada 2023 kepada aparatur negara, TNI, Polri, dan pensiunan/penerima pensiun.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemberian THR ini upaya pemerintah untuk terus menggerakkan ekonomi yang nantinya pasti juga dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan yang relevan dalam upaya menambah perputaran uang di masyarakat.
"Sehingga THR untuk aparatur negara, TNI, Polri, hingga pensiunan ini menjadi instrumen fiskal yang turut memperkuat fondasi pemulihan ekonomi kita," ujarnya melalui keterangan pers virtual, Rabu (28/3/2023).
Selain itu, pemberian THR dan gaji ke-13 merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi seluruh aparat pemerintah yang selama ini telah bekerja melayani publik sekaligus upaya menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Tentu dengan harapan ke depan semuanya bisa terus meningkatkan kinerja, tak henti memperbaiki pelayanan publik, dan terus berinovasi untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat," sambung Anas.
Baca juga: Tak Boleh Dicicil, THR 2023 Cair Paling Lambat Seminggu Sebelum Idul Fitri
Kata Anas, pemerintah berterima kasih kepada seluruh aparatur yang selama ini telah, sedang, dan ke depan akan terus berkontribusi memberikan pelayanan publik terbaik.
Salah satu bukti nyata kontribusi aparat pemerintah tampak nyata lewat kerja keras dan gotong royong bersama semua elemen dalam penanganan pandemi Covid-19.
Kementerian PAN-RB juga telah menerapkan skema reformasi birokrasi tematik agar seluruh kekuatan birokrasi fokus pada penyelesaian masalah warga, terutama pada lima tema utama.
Yaitu penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, penguatan digitalisasi, penguatan produk dalam negeri, dan pengendalian inflasi.
"Indikator-indikator itulah yang ke depan jadi fokus penilaian reformasi birokrasi, sehingga kinerja birokrasi semakin berdampak ke masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo," tuturnya.