Hal tersebut membuat ribuan peserta PPPK Teknis 2022 yang gugur massal mengeluhkan penetapan passing grade yang tinggi.
Selain itu juga soal yang diujikan saat seleksi tulis yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Akibatnya, para peserta PPPK Teknis 2022 yang gugur massal tergabung dalam forum Persatuan Tenaga Teknis Indonesia (PTTI) melayangkan protes.
Protes tersebut disampaikan dalam surat sanggahan kepada kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
PTTI menyampaikan minimnya peserta yang mampu mencapai nilai PG karena tingkat kesulitan soal yang tinggi.
Soal yang diujikan tidak cukup sesuai dengan materi pokok dan kisi-kisi yang tertuang di dalam surat edaran Menpan dan RB Nomor B/275/M.SM.01.00/2023.
Selain itu, soal yang diujikan tidak cukup merepresentasikan tugas jabatan fungsional yang dilamar peserta.
Karenanya proses seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK Teknis 2022 menyisakan banyak formasi kosong.
Setelah melakukan beberapa rangkaian tahapan seleksi PPPK Teknis 2022 namun hasil yang keluarkan tidak sesuai harapan.
Dimana mestinya dalam proses seleksi PPPK Teknis 2022 menghasilkan para calon ASN yang dapat memenuhi formasi kosong yang telah diusulkan di beberapa instansi.
Namun pada seleksi PPPK Teknis 2022 malah membuat banyak peserta gugur massal.
Akibatnya banyak formasi PPPK Teknis kosong dan tidak terpenuhi.
Hal ini membuat para peserta PPPK Teknis 2022 bergejolak mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam melakukan perekrutan ASN PPPK untuk mengisi kebutuhan berbagai kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah.
Melansir dari Kompas.id menurut PTTI pengumuman PPPK Teknis 2022 yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menunjukan fenomena terjadinya gugur massal peserta secara nasional.
Koordinator PTTI, Ginanjar Muhammad Riana mengatakan PTTI meminta agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses seleksi kompetensi PPPK Tenaga Teknis Tahun 2022.