WNA Asal Swedia Kepincut Gadis Gayo

WNA Swedia Nikahi Gadis Gayo: Pengantin Pria Tampil Menawan dengan Upuh Ulen-ulen dan Pakaian Adat

Penulis: Cut Eva Magfirah
Editor: Intan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WNA Swedia Nikahi Gadis Gayo: Pengantin Pria Tampil Menawan dengan Upuh Ulen-ulen dan Pakaian Adat

TRIBUNGAYO.COM - Last Tom Benjamin, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia, dan gadis Gayo Ratna Mutia resmi menikah di Panti Asuhan Yayasan Nordeen, Aceh Tengah pada Senin (4/9/2023).

Pernikahan keduanya bukan hanya sekadar acara biasa, melainkan sebuah hari istimewa yang memikat perhatian banyak orang, terutama di Takengon, Aceh Tengah.

Pernikahan ini berlangsung dengan penuh khidmat, dihadiri oleh banyak tamu undangan yang turut menyaksikan momen bahagia kedua mempelai.

Yang membuat pernikahan ini semakin istimewa adalah fakta bahwa dalam prosesi akad nikah mereka.

WNA Swedia, yang akrab dipanggil dengan nama Espebo, tampil sangat memukau dengan pakaian pernikahan yang begitu berkesan.

Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah saat Espebo, sang mempelai pria, melafalkan akad nikah dengan lancar menggunakan bahasa Inggris.

Mahar sebesar 5 gram menjadi lambang sahnya Ratna Mutia sebagai istri dari Espebo, dan momen ini menjadi salah satu puncak dalam perjalanan cinta mereka.

Gadis Gayo Ratna Mutia resmi menikah dengan warga negara asing (WNA) asal Swedia, Last Tom Benjamin di Panti Asuhan Yayasan Nordeen, Aceh Tengah, pada Senin (4/9/2023). (TribunGayo.com/Romadani)

Tidak hanya bahasa Inggris yang menjadi sorotan, namun juga penampilan Espebo yang begitu memesona.

Dia mengenakan baju pernikahan berwarna putih yang dipadukan dengan peci, yang merupakan ciri khas dari pakaian pernikahan di Aceh.

Penampilan ini menunjukkan betapa Espebo ingin menghormati budaya dan tradisi tempat Ratna Mutia berasal.

Sementara itu, mempelai wanita, Ratna Mutia, juga mempesona dalam balutan gaun pernikahan berwarna senada yang membuatnya terlihat begitu anggun.

Gaun tersebut melambangkan kecantikan dan kemuliaan seorang pengantin wanita.

Begitu Espebo mengucapkan akad nikah dengan lancar, Ratna Mutia yang sebelumnya duduk di tempat yang jauh dari mempelai pria, dibawa mendekati suaminya dan duduk bersandingan.

Di saat yang sangat sakral ini, Upuh Ulen-ulen, selembar kain adat Gayo, menjadi bagian penting dalam prosesi pernikahan mereka.

Kain ini bukan sembarang kain, melainkan kain adat masyarakat Gayo yang memiliki makna mendalam.

Halaman
1234