Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Harga komoditas kakao kering di tingkat petani di Kabupaten Aceh Tenggara dilaporkan mengalami kenaikan, Minggu (27/7/2025).
Harga kakao kering sebelumnya di tingkat petani sebesar Rp 60.000 per kilogram (Kg), naik menjadi Rp 70.000 per kg, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 10.000 per kg.
"Harga kakao naik turun di Aceh Tenggara, terkadang naik dan kemudian turun. Harga kakao tak pernah bertahan lama di level tertinggi.
Hal ini disebabkan karena Aceh Tenggara ketergantungan dari harga di Pasaran Sumatera Utara (Medan)," ujar salah seorang petani kakao di Desa Lawe Loning Aman Kecamatan Lawe Sigala-gala, Khairul Al Bahri kepada TribunGayo.com, Minggu (27/8/2025).
Menurut Khairul, saat ini stok kakao di pasaran menipis karena belum musim panen raya.
Namun, harga kakao tidak stabil. Sebelumnya, harga kakao kering pernah mencapai level Rp 170.000 per kg.
Harga tersebut membuat petani semakin giat menanam dan merawat tanaman kakao.
Namun kini, harga kakao secara bertahap turun hingga ke level Rp 70.000 per kg, meskipun sudah naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya.
Hal lain disampaikan oleh petani kakao Desa Lawe Loning Aman, Wasmar.
Ia mengatakan bahwa langkah yang perlu ditempuh oleh Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Aceh Tenggara adalah menggandeng investor lokal maupun mancanegara untuk menjadi pengepul komoditas kakao milik petani.
Selain itu, Wasmar menambahkan harga kakao kering di level Rp 70.000 per kg, masih belum mampu mengimbangi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran Aceh Tenggara.
"Apalagi beras isi 15 kilogram Rp 250.000 per zak dan telur ayam juga naik serta kebutuhan lainnya seperti sembako," ungkapnya.
Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman mengatakan bahwa Kabupaten Aceh Tenggara sebelumnya pernah membangun pabrik kakao di kawasan Kecamatan Badar pada masa kepemimpinan almarhum Bupati Aceh Tenggara Ir H Hasanuddin B MM.
Namun, kini bangunan tersebut terlantar. Oleh karena itu, program pembangunan pabrik kakao perlu ditelusuri dan dilanjutkan di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara saat ini, M Salim Fakhry dan Heri Al Hilal.