Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Masyarakat petani kakao di Aceh Tenggara "menjerit" ditengah kondisi beras mahal dan sembako naik, Kamis (31/7/2025).
Namun, komoditi kakao turun bebas dari level tertinggi Rp 170.000 per kilogram kini berangsur turun ke level Rp 65.000 per kilogram.
Tauke Kakao di Aceh Tenggara, Jati Indri Astuti (52), mengatakan, harga kakao kering anjlok menjadi Rp 65.000 per kilogram.
Menurutnya, saat ini biji kakao kering terpaksa distok, karena harga anjlok sejak sepekan terakhir ini tak stabil hingga akhirnya berada di level Rp 65.000 per kilogram.
Namun, karena keterbatasan modal usaha, kakao kering ini harus cepat mereka jual ke Medan agar bisa membeli kembali kakao petani di Aceh Tenggara.
Pihaknya juga berharap Pemerintah Pusat secepatnya mengalokasikan dana Koperasi Merah Putih di pedesaan.
Hal itu agar mendapat bantuan pinjaman modal usaha dari Koperasi Desa Merah Putih guna mendokrak pertumbuhan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Tentang Kakao Kering
Kakao kering adalah hasil akhir dari proses pasca panen biji kakao yang telah difermentasi dan dikeringkan.
Inilah bentuk kakao yang paling umum diperdagangkan dan digunakan sebagai bahan baku utama dalam industri cokelat dan makanan sehat. (*)
Baca juga: Kasus Kakek Rudapaksa Cucu di Aceh Tenggara Masuk ke Tahap Penyidikan
Baca juga: Harga Emas di Aceh Tenggara Hari Ini Kamis 31 Juli 2025, Turun Rp 50.000/Mayam
Baca juga: Kemarau Landa Aceh Tenggara, DPRK Minta Pemkab Gelar Shalat Minta Hujan