Laporan Bustami I Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Gunung Api Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah mengalami peningkatan status dari normal menjadi waspada, Sabtu (2/8/2025).
Karena itu, BPBD Bener Meriah mengeluarkan imbauan larangan untuk mendaki ke puncak gunung Burni Telong untuk sementara waktu.
Kalak BPBD Bener Meriah melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Anwar Sahdi mengatakan dengan meningkatnya status Gunung Burni Telong maka untuk sementara pendakian dilarang.
"Untuk sementara kiata dilarang, lantas proses penutupan akan kita diskusikan dengan pimpinan," ujarnya.
Lalu, Anwar juga mengimbau masyarakat khususnya yang berada di kawasan Burni Telong agar tidak resah dan panik terkait meningkatnya aktivitas gunung berapi, karena ini masih di tahap level II.
"Untuk aktivitas di bawah puncak gunung masih bisa, jadi warga tak perlu panik, terkecuali levelnya meningkat lagi menjadi siaga, hingga di level terjadinya letusan," bebernya
"Terpenting masyarakat tetap waspada, segala perkembangan akan terus di sampaikan, semoga dalam waktu singkat statusnya bisa kembali normal," tambahnya.
Sementara Ketua Pos Pemantauan Gunung Api Bur Ni Telong, Ihsan Nopa Abadi pihaknya merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau pendaki agar tidak mendekati area kawah Bur Ni Telong dalam radius 1,5 kilometer.
Begitu pula tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.
Menurut Nopa sepanjang periode 1 Juli-2 Agustus 2025 di Gunung Burni Telong terdapat sejumlah aktivitas kegempaan masing-masing meliputi 11 kali Gempa Vulkanik Dangkal.
Kemudian 121 kali Gempa Vulkanik Dalam, 24 kali Gempa Tektonik Lokal dan 60 kali Gempa Tektonik Jauh.
Begitu juga pada periode tersebut aktivitas hembusan asap kawah Gunung Burni Telong masih tidak teramati.
Meskipun demikian, Gempa Vulkanik Dalam (VA) pada periode ini mengalami peningkatan cukup signifikan, terutama sejak tanggal 22 – 24 Juli 2025.
"Maka ini menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak menerus,' ujarnya.
Selanjutnya pada periode ini katanya lagi terekam 24 kali Gempa Tektonik Lokal yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan regional di sekitar gunung.
Hal ini berlanjut dengan peningkatan Gempa Vulkanik Dangkal pada tanggal 1 – 2 Agustus 2025 sehingga perlu diwaspadai dan dipantau lebih intensif.
Maka ia menyampaikan berdasarkan rekomendasi Kementerian agar masyarakat dan pengunjung atau pendaki tidak mendekati area kawah Bur Ni Telong dalam radius 1,5 Kilometer.
"Termasuk tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan," pungkasnya.(*)
Baca juga: Gunung Api Burni Telong Naik Level Jadi Waspada, Warga Direkomendasi Jauhi Radius 1,5 Km dari Kawah