Berita Bener Meriah Hari Ini

Tiga Pria Ngaku Wartawan Peras Kepala Desa di Bener Meriah Akhirnya Divonis 10 Bulan Penjara

Penulis: Bustami
Editor: Sri Widya Rahma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRIA NGAKU WARTAWAN DIVONIS - Kejari Bener Meriah saat menerima pelimpahan perkara dugaan tindak pidana pemerasan terhadap Reje atau Kepala Desa yang terjadi di wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kamis (19/6/2025). Tiga pria mengaku sebagai wartawan dan peras depala desa di wilayah Kabupaten Bener Meriah akhirnya di vonis hukuman penjara masing-masing 10 bulan penjara.

Laporan Bustami I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Tiga pria mengaku sebagai wartawan dan peras depala desa di wilayah Kabupaten Bener Meriah akhirnya di vonis hukuman penjara masing-masing 10 bulan penjara.

Vonis tersebut dibacakan oleh Majelis Hakim dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Simpang Redelong Bener Meriah pada Selasa (5/8/2025) kemarin.

Dalam putusannya, hakim meyakini para terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pemerasan melanggar Pasal 368 Ayat (1) Jo Pasal 55 KUHP sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Pertama.

Maka menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa dengan pidana penjara selama 10 bulan.

"Kemudian menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menetapkan para terdakwa tetap ditahan dan menetapkan barang bukti berupa uang sejumlah Rp. 5.000.000," ujar Hakim Ketua Fatria Gunawan.

Sementara tiga pria mengaku wartawan tersebut masing-masing berinisial A, AYZN dan KH.

Dua di antaranya yaitu AYZN dan KH mengaku warga Aceh Tamiang.

Sedangkan satu lagi berinisial A, tercatat warga Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.

Kronologi Kejadian

Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, pada Kamis (24/4/2025), menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa diintimidasi oleh sekelompok pria yang mengaku dari media luar Kabupaten Bener Meriah.

Para pelaku mencoba memeras korban dengan meminta uang sebesar Rp 15.000.000 sebagai ‘uang damai’, dengan ancaman akan mempublikasikan persoalan dana desa ke media sosial jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

Kejadian ini bermula saat ketiga pelaku mendatangi Kantor Desa Musara Pakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo pada Selasa (22/4/2025).

Kemudian keesokan harinya dilanjutkan dengan pertemuan di sebuah warung di Desa Pante Raya.

Lalu disana salah satu dari pelaku sempat menarik pelapor ke belakang warung dan menyampaikan tuntutan uang damai.

Halaman
12