Berita Bener Meriah Hari Ini

Bupati Bener Meriah Siapkan Replanting 10 Juta Bibit Kopi Tersertifikasi 2026

Pemkab Bener Meriah tengah mempersiapkan program peremajaan (replanting) kopi secara besar-besaran.

Penulis: Bustami | Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Prokopim Bener Meriah
PEREMAJAAN KOPI - Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah melalui Dinas Pertanian mulai mempersiapkan program peremajaan atau replanting kopi besar-besaran. 

Ringkasan Berita:
  • Pemkab Bener Meriah tengah mempersiapkan program peremajaan (replanting) kopi secara besar-besaran.
  • Program ini menindaklanjuti arahan Bupati
  • Tujuan program adalah meningkatkan produksi kopi, kesejahteraan petani, dan mendukung hilirisasi kopi nasional dengan target implementasi utama pada tahun 2026.
  • Salah satu alasan utama replanting adalah banyaknya tanaman kopi petani yang sudah tua dan tidak produktif.
  • Target peremajaan mencakup 10.000 hektar lahan kopi di Bener Meriah.

Laporan Wartawan Tribungayo Bustami | Bener Meriah

TribunGayo.com, REDELONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah melalui Dinas Pertanian mulai mempersiapkan program peremajaan atau replanting kopi besar-besaran.

Hal ini menindaklanjuti arahan Bupati terkait penyediaan 10 juta lebih bibit kopi bagi masyarakat Bener Meriah.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendukung peningkatan produksi, kesejahteraan petani dan program hilirisasi kopi yang dicanangkan Kementerian Pertanian, dengan target implementasi utama di tahun 2026.

Baca juga: Update Harga Kopi Gayo Hari Ini di Bener Meriah, Petani Diimbau Waspada Pencurian

Tanggapan Dinas Pertanian

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Uswatun Hasanah yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Irwansyah Putra, SP MSi, saat diwawancarai TribunGayo.com, di ruangannya, Jumat (7/11/2025).

Irwansyah Putra menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengatasi menurunnya produktivitas hasil kebun-kebun masyarakat.

Dimana diketahui, salah satu faktor penyebabnya adalah sebagian tanaman kopi petani sudah berusia tua (kurang produktif). 

"Program hilirisasi tidak akan maksimal jika budidaya atau perkebunan tidak optimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah sebagian besar tanaman masyarakat kita sudah memasuki usia tua dan kurang berproduksi baik," ujarnya.

Target Peremajaan 10.000 Hektar Lahan Kopi 

Sesuai arahan Bupati, Kabupaten Bener Meriah menargetkan sekitar 10.000 hektar lahan kopi akan menjalani program peremajaan ini pada tahun 2026. 

Program ini diproyeksikan untuk mendukung keberhasilan hilirisasi kopi di tahun 2028, 2029, hingga 2030. 

Untuk mencapai target tersebut, Dinas Pertanian telah melakukan sosialisasi di sembilan kecamatan yang potensial untuk pengembangan Kopi Arabika, tidak termasuk Kecamatan Syiah Utama.

Baca juga: Tataniaga Kopi yang Manusiawi untuk Menyelamatkan Ekonomi Rakyat Gayo

Tahapan Persiapan: Identifikasi, Pemetaan dan Koordinasi

Tahapan dan persiapan yang tengah dilaksanakan saat ini yaitu Dinas Pertanian sedang fokus pada tahapan persiapan dan pendataan. Tahapan yang sedang berlangsung meliputi:

  • Identifikasi CPCL: berkoordinasi dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di kecamatan untuk melakukan identifikasi Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) yang sasarannya adalah kebun-kebun yang produksinya dinilai tidak lagi optimal.
  • Pemetaan Poligon: Pihak dinas menargetkan data CPCL beserta pemetaan poligon (luas kebun) harus sudah didapatkan paling lambat akhir tahun 2025. Data poligon ini menjadi syarat utama untuk mendapatkan alokasi program di tahun 2026.
  • Koordinasi: Proses pendataan melibatkan koordinasi dengan Camat dan Reje (Kepala Desa) untuk memastikan partisipasi dan penyampaian informasi yang tepat kepada masyarakat.

Distribusi Bibit Dijadwalkan Musim Penghujan 2026 

Terkait pasokan benih, Dinas Pertanian telah berkoordinasi dengan tim dari pemulia (puslitkoka-jember) Balai Besar Medan untuk menambah kuota kebun sumber benih yang ada, karena stok saat ini tidak mencukupi untuk mengakomodasi kebutuhan. 

"Kami pastikan benih yang disalurkan kepada masyarakat adalah benih yang berlabel atau bersertifikat, melalui proses sertifikasi yang ketat," tegas Irwansyah.

Meskipun persiapan benih sudah dimulai sejak awal 2026, alokasi bibit akan disalurkan sesuai dengan jumlah petani dan lahan yang telah terdata. 

Sumber: TribunGayo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved