Kupi Senye
Tataniaga Kopi yang Manusiawi untuk Menyelamatkan Ekonomi Rakyat Gayo
Terjadi ketimpangan dalam tataniaga kopi yang mengancam pelaku usaha kecil lokal di dataran tinggi Gayo.
Ringkasan Berita:
- Kopi Gayo merupakan komoditas unggulan dari Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.
- Terjadi ketimpangan dalam tataniaga kopi yang mengancam pelaku usaha kecil.
- Pelaku usaha lokal seperti prosesor dan huller kesulitan bersaing dengan pembeli besar dari luar.
- Pemerintah daerah perlu membuat regulasi tataniaga kopi yang adil dan manusiawi.
- Tataniaga kopi harus menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan, bukan modal.
Oleh: Rachmat Jayadikarta SE *)
Kopi Gayo sejak lama menjadi kebanggaan Aceh. Dari dataran tinggi Aceh Tengah, Bener Meriah, hingga Gayo Lues, biji Arabika terbaik dunia tumbuh dan menghidupi puluhan ribu keluarga.
Namun di balik aroma harum itu, ada persoalan serius yang mulai mengancam, ketimpangan dalam tataniaga kopi yang berpotensi mematikan pelaku usaha kecil dan merampas nilai tambah lokal yang mestinya menjadi hak masyarakat setempat.
Kopi Gayo: Potensi Dunia, Masalah di Rumah
Ketiga kabupaten di dataran tinggi Gayo dikenal sebagai sentra kopi Arabika unggulan dengan sertifikasi internasional.
Namun ironi muncul ketika nilai ekonomi terbesar kopi Gayo justru mengalir keluar daerah, sementara para prosesor lokal, huller, dan pengusaha kecil yang memproses kopi dari gabah menjadi green bean komoditas bernilai tinggi harus berjuang keras melawan kekuatan pasar yang makin timpang.
Bila tataniaga dibiarkan tanpa regulasi yang adil, monopoli dagang mudah terbentuk. Satu atau dua pelaku besar dapat mengendalikan harga, memutus rantai distribusi, dan membuat para pengolah kecil kehilangan akses bahan baku.
Akibatnya, banyak tenaga kerja lokal menganggur, fasilitas pengolahan berhenti beroperasi, dan daerah kehilangan potensi retribusi dari aktivitas pengolahan.
Fenomena Harga Gelondong Tinggi, Namun Gabah Tak Tersedia
Dalam beberapa musim terakhir, muncul gejala anomali harga di pasar kopi Gayo.
Harga kopi gelondong (buah merah) di tingkat petani melonjak tinggi, namun di sisi lain, gabah kopi sebagai bahan baku utama prosesor dan huller lokal justru langka di pasar.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem tataniaga kopi di dataran tinggi Gayo sedang mengalami distorsi pasar akibat intervensi pembeli besar (buyer agent) dan jaringan perantara luar daerah.
Mereka masuk langsung ke tingkat petani, membeli dalam bentuk gelondong dengan harga tinggi seringkali di atas harga pasar lokal sehingga petani lebih memilih menjual langsung ketimbang mengolah atau menjual ke prosesor lokal.
Akibatnya:
- Prosesor kehilangan bahan baku, mesin huller berhenti beroperasi.
- Pekerja sortir, penyortir, dan pengering kehilangan pekerjaan.
- Harga gabah menjadi tidak rasional karena rantai pengolahan lokal terputus.
- Arus kopi keluar daerah meningkat dalam bentuk gelondong mentah/ gabah, bukan green bean atau roast bean (biji sangrai) yang bernilai tinggi.
Dalam konteks ekonomi politik, ini adalah bentuk politik dagang berbasis kontrol rantai pasok (supply chain control), di mana pihak kuat (modal besar dan jaringan buyer) menguasai titik awal perdagangan (petani) untuk mengendalikan seluruh siklus niaga.
Analisis Sistem: Politik Dagang dalam Cengkeraman Oligopoli
Sistem yang sedang berlangsung saat ini dapat dikategorikan sebagai oligopoli terselubung, yakni penguasaan pasar oleh segelintir pembeli besar yang mengatur harga dari hulu.
Mereka membangun hubungan langsung dengan petani, memotong jalur niaga tradisional yang selama ini melibatkan prosesor
dan pengusaha lokal.
| Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah |
|
|---|
| Air Mata di Balik Senyuman Seorang Guru |
|
|---|
| Menjaga Spirit Ibadah di Usia Senja: Hikmah Wudhu dan Shalat bagi Kesehatan Jasmani dan Ruhani |
|
|---|
| Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Aceh Tengah Sebabkan Kemacetan dan Ganggu Aktivitas Warga |
|
|---|
| Peran Strategis Pemerintah Daerah Terhadap Kelangkaan BBM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Pengamat-Ekonomi-dan-Kebijakan-Daerah-Rachmat-Jayadikarta-SE.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.