Berita Aceh Hari Ini

Kongres KMPAN VIII Resmi Digelar: Menguatkan Peran Pemuda, Meneguhkan Komitmen Merawat Damai Aceh

Kongres Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) VIII resmi dimulai di Gedung Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
FOTO IST
PEMBUKAAN KONGRES - KMPAN VIII resmi dimulai di Gedung Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Rabu (19/11/2025) malam. Dibuka oleh Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Sa'id Marzuki mewakili PMY Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh. 
Ringkasan Berita:
  • Kehadiran utusan presidium dari berbagai daerah menegaskan bahwa konsolidasi pemuda Aceh di Nusantara tetap hidup dan dinamis.
  • Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Said Marzuki, mengapresiasi konsistensi KMPAN sebagai ruang intelektual dan advokasi pemuda Aceh di rantau.
  • Ia menekankan pentingnya sikap kritis yang konstruktif, serta mengundang KMPAN untuk terus menjadi mitra dialog yang kuat bagi Pemerintah Aceh.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Fikar W Eda | Jakarta

TribunGayo.com, Jakarta - Kongres Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) VIII resmi dimulai di Gedung Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Rabu (19/11/2025) malam.

Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Sa'id Marzuki mewakili PMY Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh. 

Malam pembukaan berlangsung dalam suasana yang penuh kekhidmatan namun tetap hangat, mempertemukan para presidium dari berbagai kota.

Para alumni lintas generasi, serta tokoh-tokoh yang selama ini mengikuti perjalanan panjang gerakan mahasiswa dan pemuda Aceh.

Rangkaian acara diawali dengan lantunan ayat suci Alquran, disusul menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne Aceh, sebelum tamu dan peserta larut dalam doa bersama.

Kehadiran utusan presidium dari berbagai daerah menegaskan bahwa konsolidasi pemuda Aceh di Nusantara tetap hidup dan dinamis.

Semangat merajut gagasan untuk masa depan Aceh begitu terasa di ruang sidang kongres.

Dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Jenderal KMPAN, Fadhli Espace, menekankan bahwa kongres kali ini bukan hanya forum administratif.

“KMPAN ingin menjadi ruang pertemuan ide, tempat mahasiswa dan pemuda Aceh membaca ulang persoalan yang menantang Aceh hari ini, sekaligus membangun posisi pemuda dalam percaturan nasional,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa jejaring presidium dari berbagai provinsi merupakan modal besar untuk memperkuat koordinasi dan memperteguh kesatuan gerakan.

Suasana kongres semakin hidup ketika Azmi Abubakar, Sekretaris Jenderal pertama KMPAN yang hadir mewakili para alumni, menyampaikan pesan penting mengenai kesinambungan sejarah.

Dalam refleksinya, Azmi mengingatkan bahwa KMPAN lahir di tengah situasi konflik Aceh, pada masa ketika ruang berekspresi begitu terbatas dan keberanian menyampaikan kritik bukan hal yang mudah.

Ia menuturkan kembali bagaimana KMPAN bersama Koalisi Aksi Reformasi Mahasiswa Aceh (KARMA) menginisiasi dua kali penyelenggaraan Kongres Mahasiswa dan Pemuda Aceh Serantau (KOMPAS) di Banda Aceh, yang dihadiri lebih dari seratus organisasi mahasiswa, pemuda, dan komunitas santri.

Melalui KOMPAS I, lahirlah Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) sebuah gerakan demokratis yang menawarkan referendum sebagai jalan damai bagi konflik Aceh yang berkepanjangan.

“KMPAN tumbuh dari denyut perjuangan rakyat Aceh, bukan dari ruang hampa,” tegas Azmi.

Ia mengajak peserta kongres membaca ulang dinamika Aceh hari ini dan menempatkan agenda merawat damai sebagai prioritas utama.

“Damai Aceh bukan warisan yang tinggal dipetik. Ia harus dirawat, dijaga, dan diperjuangkan bersama,” ujarnya di hadapan peserta.

Aset Strategis yang Perlu Terus Dibina

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Said Marzuki, mengapresiasi konsistensi KMPAN sebagai ruang intelektual dan advokasi pemuda Aceh di rantau.

Menurutnya, mahasiswa dan pemuda Aceh yang tersebar di berbagai kota adalah aset strategis yang perlu terus dibina.

Ia menekankan pentingnya sikap kritis yang konstruktif, serta mengundang KMPAN untuk terus menjadi mitra dialog yang kuat bagi Pemerintah Aceh.

“Pemerintah terbuka menerima kritik dan rekomendasi, selama disampaikan dengan argumentasi yang baik dan semangat untuk membangun,” ujar Said.

Informasi yang diterima TribunGayo, Kongres KMPAN VIII akan berlangsung hingga 21 November 2025.

Dengan agenda utama pemilihan Sekretaris Jenderal baru dan penyusunan rekomendasi strategis yang akan menjadi arah gerak organisasi.

Kongres ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin dan gagasan baru yang memperkuat peran pemuda Aceh serta menjaga kesinambungan damai yang telah menjadi fondasi penting bagi masa depan Aceh. (*)

Baca juga: Kepala BPPA Buka Kongres KMPAN ke-VIII, Tekankan Silaturahmi dan Layanan Sosial untuk Perantau Aceh

 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved