HUT ke-33 Musara Gayo Jabodetabek: Rumah Besar Masyarakat Gayo di Perantauan

Ringkasan Berita:

• Perayaan HUT ke-33 Musara Gayo Jabodetabek berlangsung meriah di Sekretariat Musara Gayo, Cipayung, Jakarta Timur, dengan suasana penuh kekeluargaan.
• Acara menampilkan beragam seni budaya Gayo, termasuk Tari Saman oleh Duta Saman Institut pimpinan Aminnulah Adnan.
• Musara Gayo ditegaskan sebagai “rumah besar” yang menampung aspirasi dan kreativitas warga Gayo di perantauan.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Fikar W Eda | Jakarta

TribunGayo.com, JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 Musara Gayo Jabodetabek, berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan di halaman Sekretariat Musara Gayo, Jalan Keni Gayo Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (15/11/2025).

Acara yang dipadati warga serta tokoh-tokoh masyarakat Gayo dari berbagai wilayah Jabodetabek ini menampilkan beragam seni budaya Gayo, termasuk Saman Gayo yang dipersembahkan Duta Saman Institut pimpinan Aminnulah Adnan. 

Baca juga: Tanpa Sponsor, SSB Musara Gayo Akan Terbang ke Malaysia Berlaga di Turnamen U-16

Sambutan Ketua Umum Musara Gayo

Ketua Umum Musara Gayo Jabodetabek, Almujaini Abdul Karim, dalam sambutannya menegaskan bahwa pagelaran seni dan lomba-lomba yang digelar tahun ini merupakan upaya mempererat tali silaturahim antarwarga Gayo di tanah rantau.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang berkumpul dan bersuka cita, tetapi juga bertujuan menjaring dan menumbuhkan bakat-bakat muda di bidang seni dan olahraga.

Menurutnya, generasi muda Gayo harus terus diberi ruang untuk berkarya agar identitas dan budaya mereka tetap hidup dari masa ke masa.

Lomba Hafalan Al-Quran

Almujaini juga menyoroti pentingnya pembinaan spiritual masyarakat Gayo, yang diwujudkan melalui penyelenggaraan Lomba Hafalan Al-Quran.

Lomba ini diikuti oleh anggota Biro OWOJ yang berjumlah 1.050 orang secara nasional.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran masyarakat Gayo di seluruh Indonesia dan menjadi pemersatu yang kuat di tengah perkembangan zaman.

Musara Gayo sebagai Rumah Besar

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa HUT Musara Gayo kali ini mengangkat tema “Kuatas Bintang Tujuh, Kutuyuh Kal Pitu Mata,” sebuah pesan budaya yang menggambarkan semangat kebersamaan, kehormatan, dan persatuan.

Almujaini menegaskan bahwa Musara Gayo adalah rumah besar yang menampung aspirasi masyarakat dan menjadi penyeimbang di antara aktivitas dan kreativitas warga Gayo di perantauan.

Baca juga: Seni Didong, Saman, dan Kuliner Gayo Meriahkan Halalbihalal Musara Gayo Jabodetabek

TPU Gayo “De Gayo Memorial Garden”

Sementara itu, Penasehat Musara Gayo, H Hasan Daling, dalam pesannya mengingatkan pengurus untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan.

Ia memberikan apresiasi mendalam atas keberhasilan Musara Gayo mewujudkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gayo “De Gayo Memorial Garden” di Jonggol, sebuah fasilitasi penting bagi warga Gayo di Jabodetabek maupun dari kampung halaman yang meninggal di Jakarta.

Menurutnya, keberadaan TPU tersebut menjadi bukti nyata komitmen Musara Gayo dalam mengayomi masyarakatnya hingga ke urusan terakhir kehidupan.

Pembangunan Rumah Adat Gayo Umah Pitu Ruang

Hasan Daling juga menyampaikan penghargaan atas upaya pengurus yang saat ini sedang membangun Rumah Adat Gayo Umah Pitu Ruang, yang kini memasuki tahap pengurusan izin mendirikan bangunan dan penggalangan dana.