Berita Nasional

Presiden Prabowo: Terkait Whoosh Jangan Hitung Untung Rugi, Hintung Manfaat untuk Rakyat

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan agar publik tidak mempolitisasi isu yang berkembang terkait proyek kereta cepat Whoosh. 

|
Editor: Malikul Saleh
kanal Youtube @KompasTV
PRESIDEN PRABOWO - Foto ini merupakan hasil tangkap layar dari kanal Youtube @KompasTV pada Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • “Nggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” ujar Prabowo dengan tegas.
 
  • Ia juga mengimbau masyarakat dan pihak-pihak tertentu agar tidak menjadikan proyek Whoosh sebagai alat politik yang bisa menimbulkan keresahan publik. 
 
  • “Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendang orangnya. Mungkin ada pihak-pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat. Enggak. Tenang-tenang aja,” tegasnya.

 

TRIBUNGAYO.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan agar publik tidak mempolitisasi isu yang berkembang terkait proyek kereta cepat Whoosh

Presiden Prabowo memastikan seluruh aspek finansial dan operasional dari proyek strategis nasional tersebut dalam kondisi terkendali dan aman.

Hal itu disampaikan Prabowo saat meninjau Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan dirinya bertanggung jawab atas proyek Whoosh yang menjadi salah satu simbol modernisasi transportasi publik Indonesia.

“Nggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” ujar Prabowo dengan tegas.

Ia juga mengimbau masyarakat dan pihak-pihak tertentu agar tidak menjadikan proyek Whoosh sebagai alat politik yang bisa menimbulkan keresahan publik. 

“Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendang orangnya. Mungkin ada pihak-pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat. Enggak. Tenang-tenang aja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa proyek Whoosh merupakan bagian dari layanan publik atau public service obligations yang diterapkan di banyak negara maju. 

Ia menilai, transportasi publik seperti kereta cepat seharusnya tidak diukur dari sisi keuntungan semata, tetapi dari manfaat besar yang diberikan kepada masyarakat.

“Whoosh itu public transport. Di seluruh dunia jangan dihitung untung rugi, tapi manfaatnya untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu,” ujarnya.

Prabowo juga menambahkan bahwa pemberian subsidi dan pembiayaan publik merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia melalui infrastruktur modern dan efisien.

“Semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa dana publik harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan transparansi.

“Kita harus mencegah semua kebocoran, hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat enggak boleh dicuri karena akan kita kembalikan ke pelayanan untuk rakyat,” tuturnya.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan mampu menanggung proyek-proyek besar demi kepentingan rakyatnya.

“Indonesia bukan negara sembarangan, kita sanggup. Jadi enggak usah khawatir,” pungkasnya.

Jebakan Utang

Sebelumnya Ekonom senior, Ichsanuddin Noorsy, menilai restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh justru akan membuat Indonesia masuk dalam jebakan utang atau debt trap terhadap China.

Menurutnya, jika restrukturisasi terjadi, maka Indonesia hanya menyelesaikan tanggung jawab keuangan berupa pelonggaran tenor pembayaran utang ke China.

Noorsy menuturkan apabila situasi politik di Indonesia mengalami guncangan dan mengakibatkan tidak bisa membayar utang, maka China tidak mau tahu terkait hal tersebut.

Bahkan, sambungnya, China bisa semakin 'memasukan' Indonesia dalam jebakan utang terkait Whoosh dengan meminta syarat lain berupa jaminan dan membuat Indonesia semakin bergantung dengan Negara Tirai Bambu itu.

"Restrukturisasi itu cuma menyelesaikan tanggung jawab keuangan. Itu yang disebut debt trap atau jebakan utang. Andai kata terjadi suatu (guncangan) politik (di Indonesia), bukankah China akan (tetap) menuntut pembayaran?"

"Ketika menuntut pembayaran dan an sich pada core services-nya tidak mampu membayar, apa yang dilakukan? Kan dia (China) tetap meminta jaminan karena sudah ada APBN (untuk membayar utang Whoosh), ada jaminan negara," katanya dalam program On Focus di YouTube Tribunnews, dikutip pada Kamis (30/10/2025).

Kasusnya Diusut KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan korupsi atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, yang dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

KPK klaim telah mengonfirmasi telah mengundang dan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait proyek ini.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan pemanggilan para pihak ini sangat penting untuk mengungkap konstruksi perkara secara utuh.

"Dalam penyelidikan perkara terkait dengan KCIC, tim penyelidik melakukan permintaan keterangan dengan mengundang sejumlah pihak, tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," kata Budi kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

Menurut Budi, setiap informasi dan konfirmasi yang diberikan oleh pihak-pihak terundang akan sangat membantu tim penyelidik dalam menelusuri dugaan tindak pidana dalam proyek strategis nasional tersebut.

"Sehingga dari setiap keterangan, informasi, dan konfirmasi yang disampaikan kepada tim penyelidik tentunya akan sangat membantu untuk mengungkap perkara ini," ujarnya.

Budi menyebut sejauh ini proses permintaan keterangan berjalan lancar.

"Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif," imbuhnya.

Budi menegaskan tim penyelidik tidak akan berhenti dan masih akan terus menelusuri pihak-pihak lain yang relevan.

Budi menolak memerinci siapa saja pihak yang telah dimintai keterangan, termasuk saat dikonfirmasi apakah pihak dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) termasuk yang telah dipanggil sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Minta Isu Whoosh Tak Dipolitisasi: Jangan Menari di Gendang Orang Lain

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved