Amalan Hari Jumat
Empat Amalan Utama di Hari Jumat Menurut Syekh Ali Jaber, Pembuka Keberkahan dan Ampunan
Pada hari yang dimuliakan ini, terdapat sejumlah amalan sederhana namun bernilai tinggi yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
TRIBUNGAYO.COM - Hari Jumat dikenal sebagai hari yang memiliki keutamaan besar bagi umat Muslim.
Pada hari yang dimuliakan ini, terdapat sejumlah amalan sederhana namun bernilai tinggi yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Ulama kharismatik asal Madinah, Syekh Ali Jaber rahimahullah, dalam salah satu tausiyahnya yang penuh hikmah, menyebut empat amalan utama yang dapat mendatangkan pahala besar, membuka pintu keberkahan, hingga menjadi sebab diampuninya dosa seorang hamba.
Meskipun Syekh Ali Jaber telah berpulang ke rahmatullah, ilmu dan nasihatnya tetap abadi serta menjadi tuntunan bagi umat Muslim Indonesia.
Empat amalan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, sepanjang hari Jumat, tanpa syarat khusus maupun waktu tertentu.
1. Perbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Amalan pertama yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut Syekh Ali Jaber, shalawat memiliki keutamaan luar biasa terutama di hari Jumat.
Beliau menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk memperbanyak shalawat pada hari tersebut.
Bahkan, jika seseorang ingin menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk membaca shalawat, hal itu tetap diperbolehkan dan tidak mengurangi nilai ibadah lainnya.
Tak ada aturan baku soal panjang pendeknya. Mau shalawat yang pendek seperti "Allahumma sholli ‘ala Muhammad" atau yang lengkap seperti "Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad", semuanya berpahala.
“Yang penting adalah niat dan istiqamah. Pakai ‘Sayyiduna’ atau tidak, tetap sah dan berpahala,” tegas Syekh Ali Jaber.
Beliau pun mendorong agar shalawat menjadi rutinitas sepanjang hari Jumat, entah saat di perjalanan, di kantor, bahkan di tengah kesibukan rumah tangga.
2. Membaca Surah Al-Kahfi
Amalan kedua adalah membaca Surah Al-Kahfi, surah ke-18 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 110 ayat.
Bagi sebagian orang, membaca Al-Kahfi secara lengkap mungkin terasa berat, apalagi yang belum terbiasa. Namun Syekh Ali memberikan tips sederhana:
“Tidak harus langsung sekaligus. Bisa dibagi-bagi bacanya. Misalnya pagi satu halaman, siang dua halaman, lanjut setelah Ashar hingga selesai,” ujarnya.
Dengan cara itu, setiap Muslim bisa menyelesaikan Al-Kahfi dalam sehari tanpa merasa terbebani.
Bahkan bagi yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar, Syekh Ali memberikan solusi:
“Boleh simak murattal dari HP atau media lainnya. Orang yang menyimak Al-Qur’an, pahalanya sama seperti yang membaca,” tambahnya.
Pesan ini mengajak semua kalangan untuk tetap terhubung dengan Al-Qur’an, tanpa merasa rendah diri atau tertinggal.
3. Berdoa di Waktu Mustajab Hari Jumat
Amalan ketiga yang sering dilupakan adalah berdoa di waktu yang mustajab di hari Jumat.
Berdasarkan sabda Nabi SAW yang diriwayatkan dalam hadits shahih, ada satu waktu di hari Jumat di mana doa tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
Lalu, kapan waktunya?
“Para ulama berbeda pendapat. Tapi yang paling kuat dari berbagai riwayat adalah satu jam terakhir sebelum Maghrib,” jelas Syekh Ali.
Beliau bahkan membagikan kisahnya saat berada di Madinah:
“Kalau saya lihat para ulama dan guru-guru kami di Masjid Nabawi, begitu masuk satu jam terakhir sebelum Maghrib, mereka tinggalkan semua pekerjaan. Masing-masing sibuk berdoa,” kisahnya.
Ini menjadi contoh nyata bahwa kesungguhan memanfaatkan waktu mustajab adalah ciri khas orang-orang shalih.
Maka, mulai sekarang, sisihkan waktu menjelang Maghrib hari Jumat untuk berdoa.
Mintalah apa saja seperti kebaikan dunia, keteguhan iman, kesehatan, rezeki halal, hingga keselamatan di akhirat.
4. Sedekah di Waktu Subuh
Amalan keempat yang tak kalah penting adalah bersedekah di waktu subuh hari Jumat.
Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa setelah shalat subuh, dua malaikat turun ke bumi dan mendoakan hamba-hamba Allah yang bersedekah.
“Satu malaikat mendoakan, ‘Ya Allah, lipatgandakan dan gantikan sedekah orang ini.’ Tapi malaikat yang lain berdoa, ‘Ya Allah, jangan berkahi harta orang yang pelit di subuh ini.’”
Syekh Ali Jaber menekankan, jika kita benar-benar mampu, jangan sampai kikir, apalagi di waktu yang istimewa seperti subuh hari Jumat.
“Kalau tidak mampu, itu uzur. Tapi kalau mampu, dan tidak bersedekah, hati-hati bisa kena doa malaikat,” ujarnya dengan nada serius.
Apalagi di dalam Al-Qur’an, infaq dan shalat sering disebut beriringan, seperti dalam Surah Al-Baqarah ayat 3, menunjukkan hubungan kuat antara sedekah dan keberkahan hidup.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
| Ahli Hukum: Hanya Pengadilan Berwenang Putuskan Keaslian Ijazah Jokowi, Polisi Tetapkan 8 Tersangka |
|
|---|
| Rencana Operasional Angkutan Laut Luar Negeri Lintasan Krueng Geukueh-Penang Mulai Dibahas |
|
|---|
| Seorang Petugas PLN di Blangkejeren Kesetrum Saat Perbaiki Jaringan |
|
|---|
| Hasil Liga Voli Korea Hari Ini: Lewat Laga Sengit, AI Peppers Berhasil Tundukkan Pink Spiders 3-1 |
|
|---|
| Persija Jakarta Kembali Jadi Tim Musafir, JIS Belum Siap untuk Laga Kontra Persik Kediri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Menyediakan-bacaan-doa-sholat-dhuha.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.