Ledakan di Masjid SMAN 72
Tiga Hari Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Masih Tutup dan Terapkan Belajar Daring
Tiga hari setelah insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut masih belum kembali normal.
TRIBUNGAYO.COM - Tiga hari setelah insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut masih belum kembali normal.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa seluruh siswa sementara waktu mengikuti kegiatan belajar secara daring hingga situasi dinyatakan aman.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (10/11/2025), gerbang utama SMAN 72 Jakarta terlihat tertutup rapat.
Suasana di sekitar area sekolah tampak lengang tanpa aktivitas siswa maupun guru.
Sebuah mobil yang membawa tim psikolog dari Polri terlihat terparkir di depan sekolah, menandakan adanya proses pendampingan psikologis bagi pihak-pihak yang terdampak insiden tersebut.
Di dalam lingkungan sekolah, tampak empat anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) berjaga di meja piket.
Kehadiran mereka bertujuan menjaga keamanan serta memastikan tidak ada pihak luar yang masuk tanpa izin selama proses penyelidikan masih berlangsung.
96 Korban Luka
Diketahui, korban akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta tercatat sebanyak 96 orang.
Sebanyak 29 korban masih dirawat di rumah sakit, sementara sisanya sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan.
Selain itu, ada juga 2 korban yang tengah menjalani perawatan intensif di ICU.
Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau korban di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih.
"Jadi alhamdulillah dari jumlah awal 96 (orang). Saat ini yang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini ada 14, kemudian di (RS) Yarsi 14, dan satu lagi di (RS) pertamina, sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 dari 96, sisanya kemarin sudah bisa pulang dan dilaksanakan rawat jalan," kata Listyo, Sabtu (8/11/2025).
Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Listyo mengungkap 12 korban sudah berada di ruang perawatan.
Sementara 2 lainnya masih di ICU karena perlu penanganan khusus.
"Secara umum kondisi korban sudah 12 orang yang saat ini dirawat inap, sementara 2 masih dirawat di ICU karena perlu ada penanganan khusus," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau para korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih setelah sebelumnya dirinya mengecek lokasi ledakan.
Pantauan Tribunnews, Pramono tiba di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025), pukul 16.30 WIB.
Mengenakan seragam putih, Pramono langsung masuk ke RS untuk menjenguk para korban ledakan.
Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.
"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
Dia mengaku telah meminta Dinkes DKI Jakarta dan Wali Kota untuk mendata identitas para korban.
Pramono juga mengaku bersedih atas peristiwa ini.
"Hari ini terus terang Pemerintah DKI Jakarta Sungguh sangat berduka dengan kejadian Yang terjadi di SMAN 72 Ketika salat Jumat sedang berlangsung," kata dia.
Diketahui, sebuah ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara. Ledakan tersebut terjadi di area dekat masjid sekolah, saat momen khutbah salat jumat berlangsung.
Sejauh ini, belum ada korban meninggal dunia dalam peristiwa ini, sementara jumlah pelaku sebanyak 1 orang yang merupakan siswa dari SMA tersebut.
Sekolah Daring
KPAI mengatakan seluruh siswa SMAN 72 Jakarta dipastikan akan menjalani sekolah daring pada Senin (10/11/2025).
Usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang digelar di SMAN 72 Jakarta, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini memastikan para siswa akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Proses belajar tersebut, nantinya tidak akan dilakukan dalan durasi sekolah seperti biasanya, melainkan sesuai kebutuhan.
Ia mengungkapkan dalam proses belajar tersebut nantinya para siswa juga akan didampingi tim psikolog.
Tim psikolog, juga akan melakukan penilaian psikologis atau assesment dalam tahap pemulihan trauma tersebut.
Selain pemulihan trauma secara daring, kata dia, nantinya juga akan tim psikolog yang akan dikerahkan ke rumah sakit mengingat sejumlah siswa korban ledakan masih ada yang dirawat di rumah sakit.
Tim psikolog juga akan melakukan pendampingan psikologi ke siswa yang masih melakukan rawat jalan di rumah.
Hal itu disampaikannya di SMAN 72 Jakarta pada Minggu (9/11/2025) siang.
"Untuk pembelajaran dipastikan bahwa besok pembelajarannya secara online, biar anak-anak bisa menghilangkan trauma terlebih dahulu dan proses hukum disini, misalnya stelirisasi dan lain sebagainya tetap berlangsung, sehingga anak-anak dalam kegiatan belajar mengajar juga nanti didampingi oleh psikolog," ungkap Diyah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Tribun-JakartaGerald.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.