Berita Nasional Hari Ini
Ekonom Angkat Bicara Terkait Redenominasi Mata Uang Rupiah
Adapun redenominasi rupiah, bila sesuai teori yang ada, Wijayanto mengatakan tidak akan berdampak ke inflasi maupun nilai tukar.
Ringkasan Berita:
- Dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029, Kementerian Keuangan memasukkan rencana redenominasi rupiah.
- Redenominasi rupiah yaitu menyederhanakan nilai nominal mata uang rupiah.
- Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin angkat bicara.
- Ia memperkirakan rencana redenominasi mata uang rupiah belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, tetapi baru bisa dilaksanakan 3-4 tahun lagi.
TribunGayo.com - Dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029, Kementerian Keuangan memasukkan rencana redenominasi rupiah.
Langkah ini menandai kembalinya wacana pemangkasan angka nol pada mata uang nasional setelah lebih dari satu dekade mengendap.
Rencana tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Renstra Kementerian Keuangan 2025–2029.
Regulasi ini diterbitkan pada 10 Oktober 2025 dan mulai berlaku sejak diundangkan.
Dalam beleid itu disebutkan, redenominasi dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi perekonomian dan memperkuat daya saing nasional.
Redenominasi rupiah yaitu menyederhanakan nilai nominal mata uang rupiah.
Misalnya menghapus nol tanpa mengubah daya beli masyarakat.
Penyederhanaan nilai mata uang, misalnya mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Dalam hal ini, Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin angkat bicara.
Ia memperkirakan rencana redenominasi mata uang rupiah belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, tetapi baru bisa dilaksanakan 3-4 tahun lagi.
"Jika ide disorong saat ini, perkiraan saya perlu 3-4 tahun untuk merealisasikan, termasuk menyusun UU dan aturan pelaksanaan," kata Wijayanto dikutip dari Tribunnews, Senin (10/11/2025).
Ia sendiri menilai rencana redenominasi rupiah merupakan sesuatu yang tepat karena ini mampu meningkatkan reputasi dan kemudahan transaksi ekonomi.
Tidak akan Berdampak pada Perekonomian Rakyat
Idealnya, kata Wijayanto, eksekusi dijalankan saat kondisi makro Indonesia dan dunia relatif stabil.
Ia lalu mengatakan bahwa redenominasi rupiah tidak akan berdampak pada perekonomian rakyat.
Kuncinya adalah masyarakat harus mendapatkan edukasi yang tepat agar tidak menimbulkan kekhawatiran.
Kementerian Keuangan
Redenominasi
mata uang
rupiah
Ekonom
Universitas Paramadina
Jakarta
Wijayanto Samirin
Menteri Keuangan
Purbaya Yudhi Sadewa
berita gayo hari ini
TribunGayo.com
| Resep Kopi Prabowo Tetap Misteri, Semangat Diplomasi Kopi Harus Nyata |
|
|---|
| IKA USK Jakarta Gelar Raker Perdana, Kuatkan Peran Strategis Alumni USK |
|
|---|
| Antasari Azhar Tutup Usia, Mantan Ketua KPK Era Presiden SBY Tahun 2007 |
|
|---|
| BPOM Rilis 23 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Merkuri hingga Pewarna Merah |
|
|---|
| DSI Usulkan Mahkamah Agung Wajibkan Mediasi di Tingkat Banding dan Kasasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/UANG-RUPIAH-TE-2022.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.