Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Aceh Tengah Sebabkan Kemacetan dan Ganggu Aktivitas Warga

Oleh: Muhammad Rizki *)

Antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.

Kondisi ini menyebabkan kemacetan lalu lintas parah serta mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar lokasi SPBU.

Pantauan langsung penulis, di beberapa titik menunjukkan bahwa antrean kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) tampak mengular.

Tak hanya menimbulkan kemacetan, antrean ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.

Sambo, salah satu pedagang kelontong di dekat SPBU, mengeluhkan usahanya yang terhalang oleh panjangnya antrian.

“Saya sangat mengeluhkan antrian BBM yang mengakibatkan usaha saya tampak tertutup,” ujar Sambo.

Antrean terpantau di SPBU Kemili dengan kepadatan kendaraan yang mengular hingga ke kawasan Reje Bukit.

Situasi serupa juga terlihat di SPBU Nunang Antara, di mana antrian kendaraan mencapai depan kampus STIKMAT.

Bahkan, beberapa pengendara terlihat melawan arah demi masuk ke antrean.

Di SPBU Tansaril, antrian mengular hingga ke lampu lalu lintas utama.

Kemacetan akibat antrean ini menyulitkan pengendara, khususnya pengguna sepeda motor dan kendaraan kecil.

Selain itu, antrean juga mengganggu para pedagang dan pelaku usaha kecil di sekitar SPBU.

Banyak pelanggan enggan mendekat karena area parkir yang biasa digunakan telah dipenuhi kendaraan yang mengantri BBM.

Situasi diperparah oleh tidak adanya petugas kepolisian yang terlihat di tiga titik SPBU tersebut untuk mengatur lalu lintas.

Akibatnya, pengguna jalan terpaksa menghadapi kemacetan tanpa pengawasan maupun rekayasa lalu lintas.

Menanggapi kondisi ini, Sales Branch Manager (SBM) Regional Aceh II Fuel Pertamina, Ferdi Kurniawan memberikan klarifikasi.

Ia menyebut bahwa antrean bukan disebabkan oleh kelangkaan BBM, melainkan keterlambatan distribusi akibat cuaca ekstrem.

“Antrian ini bukan karena stok BBM kosong, tetapi akibat keterlambatan distribusi. Cuaca ekstrem di laut menyebabkan kapal pengangkut BBM kesulitan bersandar di Depot Pertamina Lhokseumawe,” jelas Ferdi.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi serupa tidak hanya terjadi di Aceh Tengah, melainkan di hampir seluruh SPBU yang berada di bawah distribusi Depot Lhokseumawe.

Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM akan kembali normal segera setelah kondisi cuaca membaik dan distribusi kembali lancar.

*) Penulis adalah Mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon. 

KUPI SENYE adalah rubrik opini pembaca TribunGayo.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.