Kupi Senye

Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah

Pasar Handicraft Gayo tidak hanya sekadar pasar rakyat biasa, tetapi sebuah ruang pamer budaya dan kreativitas lokal.

FOTO IST
OPINI TRIBUN GAYO - Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Daerah, Rachmat Jayadikarta SE. Ia menulis opini berjudul 'Pasar Handicraft Gayo: Membangun Pusat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Aceh Tengah', Jumat (24/10/2025). 

Oleh: Rachmat Jayadikarta SE *)

Kabupaten Aceh Tengah dikenal luas sebagai tanah yang subur, berudara sejuk, dan kaya dengan budaya masyarakat Gayo yang kental nilai-nilai tradisinya.

Namun, ditengah geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, daerah ini masih membutuhkan ikon ekonomi kreatif yang dapat memperkuat daya tarik wisata dan memperluas peluang usaha masyarakat.

Karena itu, sudah saatnya Aceh Tengah menggagas berdirinya “Pasar Handicraft Gayo”  sebuah destinasi wisata belanja dan budaya yang menjadi sentra oleh-oleh, kerajinan, dan souvenir khas Gayo.

Etalase Budaya dan Kreativitas Gayo

Pasar Handicraft Gayo tidak hanya sekadar pasar rakyat biasa, tetapi sebuah ruang pamer budaya dan kreativitas lokal.

Di tempat ini, wisatawan dapat menemukan berbagai produk khas Gayo.

Seperti tenun tradisional (Ulen-ulen dan Kerawang Gayo), anyaman bambu, ukiran kayu, olahan kopi Gayo, madu hutan, serta kuliner khas seperti lepat dan depik.

Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, pasar ini bisa menjadi ruang interaksi budaya.

Wisatawan bisa menyaksikan langsung proses menenun, belajar membuat kerajinan tangan, hingga mencicipi kopi Gayo yang diseduh langsung oleh petani.

Dengan demikian, pengalaman berwisata di Aceh Tengah tidak berhenti di panorama Danau Lut Tawar, tapi berlanjut pada pengalaman budaya yang autentik.

Inspirasi dari Pasar Dunia

Konsep ini bukan hal baru. Banyak negara telah berhasil menjadikan pasar tradisional sebagai ikon wisata berkelas dunia.

Lihat saja  Grand Bazaar Istanbul di Turki yang menjadi pusat kebudayaan dan ekonomi sejak berabad-abad lalu.

Atau Central Market Kuala Lumpur di Malaysia yang menampilkan karya seni dan kerajinan khas multikultural.

Tak kalah menarik adalah Bugis Street Market di Singapura, yang menjadi salah satu pasar jalanan paling populer di Asia Tenggara.

Dahulu Bugis Street hanyalah kawasan perdagangan rakyat yang sederhana, bahkan sempat mengalami masa surut karena pembangunan kota modern.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved