Seni dan Budaya
Penutupan Pertemuan Penyair Nusantara XIII: Puisi Milik Semua Generasi, PPNXIV 2026 Digelar di Aceh
Ketua Panitia PPNXIII, Ahmadun Yosi Herfanda, mengumumkan bahwa PPNXIV tahun 2026 akan diselenggarakan di Aceh.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Pertemuan Penyair Nusantara XIII (PPNXIII) resmi ditutup di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendididikan Dasar dan Menengah, Sabtu (13/9/2025) malam.
Acara penutupan ini diawali dengan sambutan Ketua Pengarah PPNXIII, Maman S Mahayana, yang menegaskan komitmen Badan Bahasa dalam mendukung dunia sastra.
“Badan Bahasa tidak akan habis-habisnya membantu para sastrawan dan kegiatan sastra. Kita yakin sampai kiamat pun Badan Bahasa akan terus mendukung sastra Indonesia,” ujar Maman S Mahayana.
Maman juga mengakui bahwa kendala terbesar pelaksanaan PPNXIII bukan hanya intrik internal kepanitiaan atau isu penundaan, tetapi terutama persoalan pendanaan. Namun, berkat dukungan Badan Bahasa, acara ini berjalan lancar.
Panitia menerima sekitar 1.000 puisi dari berbagai daerah dan negara sahabat, yang kemudian dikurasi menjadi karya 200-an penyair terpilih.
Hasil kurasi menunjukkan perkembangan menggembirakan: banyak penyair muda hadir dengan karya berkualitas.
“Ini bukti bahwa puisi milik semua generasi dan akan terus hidup,” tegas Maman.
PPNXIV 2026 di Aceh
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia PPNXIII, Ahmadun Yosi Herfanda, mengumumkan bahwa PPNXIV tahun 2026 akan diselenggarakan di Aceh.
Selanjutnya, PPNXV tahun 2027 akan digelar di Brunei Darussalam, PPNXVI tahun 2028 di Makassar, dan PPNXVII tahun 2029 di Palembang.
Keputusan ini dihasilkan melalui musyawarah yang dihadiri delegasi dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Peluncuran Majalah Liris
Acara penutupan juga ditandai dengan peluncuran majalah sastra Liris terbitan Badan Bahasa.
Majalah ini ditujukan bagi guru dan siswa sebagai media literasi sastra. Peluncuran dilakukan oleh Sekretaris Badan Bahasa, Ganjar Harimansyah, dan Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyerahkan edisi perdana kepada penyair senior Taufiq Ismail.
Ganjar Harimansyah menegaskan peran penting Badan Bahasa: “Badan Bahasa adalah satu-satunya lembaga yang diberi amanat mengembangkan, melindungi, dan menginternasionalkan bahasa dan sastra Indonesia.
Para sastrawan dipersilakan memanfaatkan fasilitas kami, dari ruang podcast hingga panggung terbuka.”
LK Ara Kenang Sejarah Terjemahan Didong Kemara yang Dibacakan Renny Djayoesman |
![]() |
---|
Tradisi Betawi dan Pembacaan Puisi LK Ara Membuka PPN XIII di TIM |
![]() |
---|
Generasi Muda Diajak Cintai Tradisi Lisan Aceh Melalui "Workshop Visualisasi Hikayat Aceh" |
![]() |
---|
Penyair Asia Tenggara Disambut dengan Tradisi Betawi “Uluk Sapun” di PPN XIII |
![]() |
---|
Kuflet Bersama Perupa Hamzah Diskusikan Seni Rupa Kontemporer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.