Nasional
Yoyok Seniman Reputasi Internasional, Menguasai Sitar, Oud Ney sampai Seureune Kalee dan Suling Gayo
Yoyok Harness adalah seniman Bali yang pernah menggelar konser musik "Swara Purba" dalam loyang Peteri Pukes, Aceh Tengah
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Yoyok Harness,adalah penemu frekuensi 432 atau frekuensi organik di Loyang Peteri Pukes Aceh Tengah.
Dia pula satu-satunya seniman Indonesia yang menggelar pertunjukan musik tunggal dalam Loyang Peteri Pukes, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah.
Baca juga: Wisata Aceh Tengah, Loyang Ceruk Mendale Situs Sejarah Purba
Temuan bunyi dengan frekuensi 432 Hz itu setelah dirinya mengunjungi gua purba Loyang Peteri Pukes bersama delegasi sastrawan dan seniman dalam rangka Desember Kopi Gayo pada Desember 2021.
"Di dalam gua Pukes terdapat sebuah batu yang melahirkan bunyi bambu. Saya kemudian mengukur frekuensi bunyi tersebut melalui sebuah aplikasi, sangat mengejutkan ternyata frekuensinya 432 Hz," kata Yoyok Harness, ayah tiga anak.
Yoyok Harness seorang luthier, seniman dan komposer kelahiran kota kampung Pesilat Madiun dan tumbuh besar di Pulau Dewata Bali, selalu memiliki perhatian terhadap benda-benda bentukan alam dari Sang Maha Pengukir Jagat Raya, seperti pohon tumbang, gemericik air, desir angin, dan sebagainya.
Yoyok mengatakan, dalam gua tersebut berhasil diungkap fenomusika batu stalaktit dengan tala sempurna C dalam gelombang Frekuensi A432hz.
Baca juga: Mengenal Alat Musik “Popo” Dimaikan Perempuan Gayo Lues
"Dalam disiplin ilmu suara, Frekuensi A432hz adalah frekuensi yang mampu berselaras dengan frekwensi rotasi bumi, dimana angka parameter ini sudah lama diingkari sejak 1942. "Pasca 1942 hingga sekarang musik kehilangan kesaktiannya sebagai pengobatan dan piranti moda spiritual," kata Yoyok.
Bongkahan batu stalaktit berbentuk bambu tersebut kemudian dieja dalam "SWARA PURBA " A Fenomusical of Gayo's PreHistoric." Konser ini dipimpinnya langsung dari dalam gua Pukes.(*)