Berita Nasional
Tiga Seniman Kopi Gayo Ziarah ke Makam Penyair Besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi di Jimbaran Bali
Umbu Wulang Landu Paranggi berasal dari Sumba dalam dunia sastra dikenal sebagai sosok guru atau pembimbing lahirnya penyair Indonesia sejak 1960
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
"Jangin Kopi" merupakan sebuah pertunjukan kolaborasi musik, puisi dan gerak tari, serta atraksi budaya kopi yang umum dilakukan masyarakat Gayo.
Pertunjukan melibatkan tiga seniman Indonesia yang akrab dengan kopi, yakni penyair Fikar W.Eda, Devie Matahari dan Yoyok Harness.
Devie memainkan atraksi "munampi" dan "jangin" sementara Yoyok Harness memainkan alat musik sitar, suling, dan serune, dipadukan dengan pembacaan puisi, dan mantra kopi Gayo.
Diawali dengan puisi "Selendang Kopi" dibawakan dalam bentuk "jangin" atau senandung.
Diiringi suara seruling Gayo yang mendayu ditiup Yoyok Harness, seniman Bali yang sudah berulang kali datang ke Gayo.
Baca juga: Seniman Ervan Ceh Kul Sebut Didong Harus Tetap Dipertahankan Sebagai Identitas Gayo
Komposisi kedua adalah pembacaan mantra kopi "Sengkewe" dan ditutup dengan puisi "Kopi Pagi Kopi Gayo," dibawakan dalam iringan tepok didong dan sitar.
Komposisi "Jangin Kopi" merupakan gambaran perempuan Gayo yang sangat akrab dengan kopi, mulai dari memetik, mengolah, dan membesarkan anak-anaknya dari hasil kopi.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/tiga-seniman-gayo.jpg)