Rumah Sakit Regional Ambruk
Jubir Pemerintah Aceh: RS Regional Takengon Ambruk, Paket Proyek Dikerjakan Dana APBK Aceh Tengah
Rumah Sakit (RS) Regional Takengon Aceh Tengah dilaporkan ambruk pada Jumat (5/11/2022) sore
AKP Erjan Dasmi menambahkan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan penyelidikan guna mengetahui proyek tersebut.
“Pihak yang bersangkutan berada di Banda Aceh karena pembangunan itu dikerjakan melalui APBA,” bebernya.
Memang kata Erjan terkait hal tersebut masih tumpah tindih informasi yang mereka dapat.
“Kita terus melakukan penyelidikan guna mencari tahu siapa pelaksananya, yang jelas hari ini kita sudah turun ke lapangan," ungkapnya.
Baca juga: Sempat Lumpuh Total 10 Jam, Kini Arus Transportasi Blangkejeren Kutacane Kembali Lancar
Bardan Sahidi Soroti RS Regional di Takengon
Sementara itu, terkait ambruknya sisi depan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat.
Pasalnya, rumah sakit rujukan itu yang dinanti masyarakat sudah ambruk sebelum difungsikan.
Anggota DPRA Bardan Sahidi meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh untuk Audit Tujuan Tertentu (ATT) pada Dinas Kesehatan Aceh.
Kemudian Konsultan Perencanaan dan Pengawasan serta rekanan Kontraktor Pelaksana Kegiatan pembangunan rumah sakit regional wilayah tengah.
Mereka harus bertanggung jawab atas ambruknya Rumah Sakit Regional di Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.
Politisi PKS berdarah Gayo itu menyesalkan, lemahnya kontruksi bangunan RS Regional dengan anggaran miliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), pada setiap tahun anggarannya.
Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kesehatan Aceh, selaku Pengguna Anggara (PA). Kemudian Kuasa Pengelolaan Keuangan Daerah adalah PPTK.
Baca juga: Lagu Gayo Berjudul Ine, Berkisah tentang Sosok Ibu Sumber Inspirasi
PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melaksanakan atau membantu tugas-tugas PA/KPA dalam rangka pengambilan keputusan terkait dengan pengeluaran beban belanja daerah.
"Saya akan monitoring kasus ini, sampai ada yang bertangungjawab pada kerusakan bangunan ini sebelum digunakan," kata Bardan.
Menurutnya rendahnya mutu dan kualitas bangunan mengindikasikan praktik korupsi dalam pelaksanaannya hal tersebut tidak dapat dibiarkan.
"Saya meminta Aparat Penegak Hukum (APH) memberi perhatian serius atas kasus ini.
Bagaimana bisa, belum selesai dioperasional sudah ambruk. Bayangkan bila ada korban jiwa jika sudah diserah terimakan menjadi rumah sakit," tambahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Rumah Sakit Regional Takengon Ambruk Sebelum Difungsikan