Rumah Sakit Regional Ambruk
Jubir Pemerintah Aceh: RS Regional Takengon Ambruk, Paket Proyek Dikerjakan Dana APBK Aceh Tengah
Rumah Sakit (RS) Regional Takengon Aceh Tengah dilaporkan ambruk pada Jumat (5/11/2022) sore
TRIBUNGAYO.COM - Kasus ambruk bangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Regional Takengon berlokasi di Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, Jumat (4/11/2022) sore menjadi sorotan berbagai kalangan.
Apalag rumah sakit milik pemerintah menjadi rujukan di wilayah tengah ke depan itu hingga kini bangunan yang ambruk dilaporkan belum difungsikan.
Anggaran dikuncurkan membangun rumah sakit tersebut dari berbagai sumber baik APBA dan APBK kabupaten setempat.
Terkait peristiwa itu, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh ikut memberikan penjelasan ketika dikonfirmasi hal itu.
Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, bangunan Rumah Sakit Regional Takengon yang ambruk tersebut merupakan paket proyek yang dibangun dengan anggaran kabupaten (APBK), bukan provinsi (APBA).
“Terhadap kasus bangunan rumah sakit regional yang ambruk tersebut, saat ini sudah dalam penyelidikan pihak APH (Aparat Penegak Hukum), dalam hal ini Polres Aceh Tengah,” tulis Muhammad MTA melalui pesan WhatsApp (WA).
Baca juga: Setiap Tahun Rp 5-20 Miliar Dana APBA Dikucurkan Untuk Pembangunan Rumah Sakit Regional di Takengon
5 RS regional di Aceh
Untuk diketahui, rumah sakit tersebut mulai dikerjakan pada tahun 2012 lalu dan rencananya akan dioperasikan pada tahun 2024 mendatang.
Pembangunan rumah sakit itu mulai dengan menyiapkan lahan pada tanah hak pakai nomor 1 milik Pemerintah Aceh di Kampung Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.
Hal itu sesuai dengan amanat undang-undang kesehatan bahwa 10 persen dari total APBD harus dialokasikan untuk pelayanan kesehatan.
Dalam blue print pelaksanaan Dana Otonomi Khusua Aceh (DOKA) juga memerintahkan hal yang sama.
Sejak 14 tahun lalu hingga saat ini, setiap tahun anggaran DOKA digelontorkan untuk pembanngunan lima rumah sakit regional yang tersebar di seluruh Aceh yaitu:
* Wilayah barat selatan (Barsela) di Meulaboh (Aceh Barat) dan Tapaktuan (Aceh Selatan)
* Wilayah pantai timur di Langsa, wilayah Pase di Bireuen
* Wilayah tengah di Takengon.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi antrean pasien di rumah sakit Pemerintah Aceh yaitu Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Baca juga: Rumah Sakit Regional di Takengon Ambruk Sebelum Difungsikan
Permintaan LSM MaTA
Desakan untuk dilakukan pengusutan terhadap ambruknya rumah sakit regional Aceh Tengah juga disampaikan LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA).
Koordinator MaTA, Alfian meminta pihak penengak hukum turun tangan.
Sebab, menurut Alfian, ambruknya bangunan itu bukan akibat bencana menandakan ada indikasi kualitas bangunan rendah.
Pengusutan itu, sambung Alfian, perlu dilakukan agar ada kepastian hukum dan public akan tahu siapa saja yang terlibat dalam proyek tersebut.
MaTA juga memandang perlu segera dilakukan evaluasi terhadap pembangunan semua rumah sakit regional di Aceh, mulai dari perencanaan sampai pembangunan.
Sebab, tambah Alfian, pihaknya juga menemukan pondasi dan tiang yang sudah dibangun pada Rumah Sakit Regional Bireuen juga berkualitas rendah.
"Jadi, sudah saatnya Penjabat (Pj) Gubernur mengambil langkah tegas terhadap orang-orang yang dianggap bertangung jawab, termasuk konsultan dan rekanan dalam pembangunan semua rumah sakit regional di Aceh," ujar Alfian.
Langkah tegas secara adminitrasi, lanjutnya, penting dilakukan Pj Gubernur sehingga tidak menimbulkan kerugian Aceh lebih besar di kemudian hari.
"Tak boleh ada toleransi terhadap pelaku kejahatan, siapan pun dia," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Terkait Ambruknya Bangunan Rumah Sakit Regional di Tekangon
Seperti diketahui, Rumah Sakit Umum Regional di Takengon, Aceh Tengah, Ambruk pada, Jumat (4/11/2022) sore.
Rumah Sakit Regional di Takengon ini terletak di kawasan Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing.
Diketahui, Rumah Sakit Regional di Takengon ini ambruk pada bagian sisi depan. Gemuruh ambruknya bangunan itu sempat mengagetkan warga sekitar.
Bangunan berlantai dua itu rencananya akan dioperasi sebagai ruangan Unit Gawat Darurat (UGD).
Atau tempat registrasi awal pasien sakit sebelum dirawat inap.
Namun, belum sempat beroperasi, bangunan itu ambruk pada Jumat (4/11/2022), sekira pukul 18.20 WIB.
Memang, saat itu terjadi hujan lebat mengguyur Aceh Tengah dan sekitarnya.
"Kami lagi gak di sini, untung aja kalau kami disini bisa-bisa kami tertimpa," kata salah satu pekerja pembangunan di lokasi tersebut kepada TribunGayo.com, Sabtu (5/11/2022).
Baca juga: Longsor Tutupi Badan Jalan di Beutong Ateuh, Lintas Nagan Raya - Takengon Lumpuh
Polisi lakukan penyelidikan
Satreskrim Polres Aceh Tengah, mengungkapkan akan melakukan penyelidikan terkait dengan ambruknya bagunan Rumah Sakit Regional di Takengon.
Rumah Sakit Regional di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, ambruk pada, Jumat (4/11/2022) sekira pukul 18.20 WIB.
Rumah Sakit Regional tersebut ambruk pada bagian sisi depannya.
Ruangan berlantai dua tersebut rencananya akan beroperasi sebagai ruangan UGD.
Atau tempat registrasi awal pasien sakit sebelum dirawat inap.
Namun, belum sempat beroperasi, bangunan Rumah Sakit Regional di Takengon ambruk.
Terkait ambruknya Rumah Sakit Regional itu, pihak Satreskrim Polres Aceh Tengah pada, Sabtu (5/11/2022), langsung turun ke TKP.
Baca juga: Longsor Kembali Terjadi di Gayo Lues, Jalur Transportasi Terangun-Babahrot, Abdya Lumpuh Total
"Kita sudah turun ke lapasang dan membuat Laporan Informasi (LI) juga terkait hal ini," ujra Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nurochman Nulhakim SIK melalui Kasatreskrim AKP Erjan Dasmi, yang dikonfirmasi TribunGayo.com, Sabtu (5/11/2022).
Disebutkan, pihaknya akan memasang garis police line pada bangunan roboh tersebut.
“Besok pagi akan segera kita pasang, police line dan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
AKP Erjan Dasmi menambahkan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan penyelidikan guna mengetahui proyek tersebut.
“Pihak yang bersangkutan berada di Banda Aceh karena pembangunan itu dikerjakan melalui APBA,” bebernya.
Memang kata Erjan terkait hal tersebut masih tumpah tindih informasi yang mereka dapat.
“Kita terus melakukan penyelidikan guna mencari tahu siapa pelaksananya, yang jelas hari ini kita sudah turun ke lapangan," ungkapnya.
Baca juga: Sempat Lumpuh Total 10 Jam, Kini Arus Transportasi Blangkejeren Kutacane Kembali Lancar
Bardan Sahidi Soroti RS Regional di Takengon
Sementara itu, terkait ambruknya sisi depan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat.
Pasalnya, rumah sakit rujukan itu yang dinanti masyarakat sudah ambruk sebelum difungsikan.
Anggota DPRA Bardan Sahidi meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh untuk Audit Tujuan Tertentu (ATT) pada Dinas Kesehatan Aceh.
Kemudian Konsultan Perencanaan dan Pengawasan serta rekanan Kontraktor Pelaksana Kegiatan pembangunan rumah sakit regional wilayah tengah.
Mereka harus bertanggung jawab atas ambruknya Rumah Sakit Regional di Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.
Politisi PKS berdarah Gayo itu menyesalkan, lemahnya kontruksi bangunan RS Regional dengan anggaran miliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), pada setiap tahun anggarannya.
Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kesehatan Aceh, selaku Pengguna Anggara (PA). Kemudian Kuasa Pengelolaan Keuangan Daerah adalah PPTK.
Baca juga: Lagu Gayo Berjudul Ine, Berkisah tentang Sosok Ibu Sumber Inspirasi
PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melaksanakan atau membantu tugas-tugas PA/KPA dalam rangka pengambilan keputusan terkait dengan pengeluaran beban belanja daerah.
"Saya akan monitoring kasus ini, sampai ada yang bertangungjawab pada kerusakan bangunan ini sebelum digunakan," kata Bardan.
Menurutnya rendahnya mutu dan kualitas bangunan mengindikasikan praktik korupsi dalam pelaksanaannya hal tersebut tidak dapat dibiarkan.
"Saya meminta Aparat Penegak Hukum (APH) memberi perhatian serius atas kasus ini.
Bagaimana bisa, belum selesai dioperasional sudah ambruk. Bayangkan bila ada korban jiwa jika sudah diserah terimakan menjadi rumah sakit," tambahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Rumah Sakit Regional Takengon Ambruk Sebelum Difungsikan