Berita Aceh Tengah

Seniman Kelahiran Takengon Ciptakan Alat Musik Kuali Kopi, Dimainkan pada Desember Kopi Gayo 2022

Gesekan biji kopi dalam kuali, dan osengan penggoreng menciptakan bunyi. Sesekali ia memainkan perkusi berupa gendang.

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/FIKAR W EDA
Seniman muda kelahiran Takengon, Aceh Tengah, Rizki Dwisaputra Saxophone atau Rizki D Saxophone merancang alat musik dari kuali, dan penanak air. 

Gesekan biji kopi dalam kuali, dan osengan penggoreng menciptakan bunyi. Sesekali ia memainkan perkusi berupa gendang sehingga bunyi-bunyi itu semua baur.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Seniman muda kelahiran Takengon, Aceh Tengah, Rizki Dwisaputra Saxophone atau Rizki D Saxophone merancang alat musik dari kuali, dan penanak air.

Seniman muda, Rizki D Saxophone kemudian memukul bagian-bagian dari alat dapur itu dalam irama tertentu, sambil mengiringi pembacaan puisi dan nyanyian kopi.

Dalam kuali terdapat segenggam kopi arabika Gayo yang sudah di roasting.

Gesekan biji kopi dalam kuali, dan osengan penggoreng menciptakan bunyi.

Baca juga: Seniman Gayo, Muazin Mudere Diundang ke Bali, Mainkan Alat Musik “Rebeb”

Sesekali ia memainkan perkusi berupa gendang sehingga bunyi-bunyi itu semua baur.

Atraksi inilah yang diperlihatkan Kiki, demikian, ia dipanggil, dalam acara “Sastra, Sufi, dan Kopi” dalam rangka Desember Kopi Gayo 2022 di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (9/11/2022) lalu.

Ia tampil bersama Sanggar Pegayong, penyair Fikar W Eda, serta para pembaca puisi lainnya.

Mengenakan kostum yang ia rancang sendiri, membuat penampilan Kiki mempesona.

Rompi warna merah dengan hiasan tertentu di tepinya. Ia memang sangat serius dalam penampilannya itu.

Baca juga: Perkuat Seni dan Budaya, Seniman Aceh dan Jawa Barat Berkolaborasi di Bandung

“Sudah lama saya tidak ikut gabung dalam puisi dan nyanyi kopi. Jadi kangens ekali,” katanya seusai pertunjukan.

Beberapa waktu lalu, sebelum pandemi melanda Indonesia dan dunia, Kiki dan Komunitas Rangkaian Bunga Kopi acap mengisi pentas-pentas pertunjukan di Jakarta.

Termasuk di Taman Ismail Marzuki, Gedung Kemenpar dan banyak tempat pertunjukan  lainnya. Kiki tetap dengan gayanya membawa “musik kuali kopi.”

Ide menciptakan alat musik “kuali kopi” meluncur secara spontan dalam perbincangan dengan grup Rangkaian Bunga Kopi, saat akan mementaskan puisi “Sepiring Mie Aceh Secangkir Kopi Gayo Bertalam Giok Nagan.”

Baca juga: Tiga Seniman Kopi Gayo Ziarah ke Makam Penyair Besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi di Jimbaran Bali

Ketika disampaikan dibutuhkan seperangkat alat penggorengan untuk melengkapi pertunjukan, Kiki langsung bersedia.

Dan sejak itu ia membawa alatnya sendiri dikemas dalam satu kemasan khusus.

Kiki juga mahir meniup Serune Kalee, alat musik tiup dari Aceh.

Dengan alat musik tradisional Aceh itulah ia mengembangkan sayap-sayap budaya Aceh di ibukota negara.

Tak banyak pemuda Aceh yang menguasai alat musik ini.

Kemahirannya meniup Serune Kalee diperolehnya saat bergabung dengan sanggar seni di Aceh.

Ia juga mahir memainkan rapa'i dan alat-alat perkusi lainnya.

Kiki lahir di Takengon, pada 19 Desember 1988. Menamatkan pendidikan S1 di FKIP - Sendratasik, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Ketika masih kuliah, Kiki sudah menjalani hidup berkesenian.

Tapi Banda Aceh bukan tempat yang menantang untuk berkesenian.

Kiki lalu memutuskan hijrah ke Jakarta pada 2014 , dan tinggal di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Ia bergabung dengan seniman-seniman Aceh lainnya di Ibukota.

Baca juga: Pertunjukan Jangin Kopi di Jimbaran Bali, Dibawakan Seniman Kopi

Kegiatan Kiki lumayan padat. Selain mengisi panggung pertunjukan, Kiki juga mengajar di sepuluh sekolah menengah dan perguruan tinggi di Jakarta.

Hijrah ke Jakarta dan tinggal di Kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Tampil di berbagai panggung kesenian dan momen budaya dalam dan luar negeri.

Ia pernah menjadi tim vokal grup Aceh di Peksiminas 2012 di Lombok.

Terlibat di Rafa  International Festival di ISI Padang panjang 20123.

Baca juga: Yoyok Seniman Reputasi Internasional, Menguasai Sitar, Oud Ney sampai Seureune Kalee dan Suling Gayo

Sebagai pemusik kontingen Aceh pada Parade Tari Tingkat Nasional di TMII 20134.

Ikut dalam Culture Exchange South Korea 2011 di INDUK University, Korea Selatan. 

Menjadi penampil dalam Muhibah Seni Luar Negeri 2012 di Hawaii University , USA.

Sebagai pemusik Pai Reggae International Festival 2013 Thailand.

Pengisi acara HUT Kota Sawahlunto 2017. Ikut  dalam  Sabang Sail Festival 20179, serta launching kalender wisata Aceh 2018 bersama Rangkaian Bunga Kopi di Gedung Sapta Pesona Kemenpar. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved