Cahaya Aceh 

Disbudpar Aceh Lakukan Aksi Meuseuraya di Makam Tgk Chik Empee Trieng 

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal berharap aksi meuseuraya makam ini dapat berkembang lebih banyak dan menjadi kebiasaan masyarakat Aceh.

For TribunGayo.com
Disbudpar Aceh melakukan aksi meuseuraya (gotong royong) di Makam Ulama Syekh Ismail al-Asyi, Desa Empee Trieng, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, Jumat (3/2/2023). 

TRIBUNGAYO.COM, JANTHO - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melakukan aksi meuseuraya (gotong royong) di Makam Ulama Syekh Ismail al-Asyi, Desa Empee Trieng, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, Jumat (3/2/2023).

Dalam kegiatan meuseuraya itu juga dihadiri perhubungan Kodam Iskandar (Hubdam IM), Polresta Banda Aceh, dan unsur pemerintahan setempat.

Pada aksi yang dihadiri ratusan warga ini dipimpin Kahubdam IM, Kolonel CHB Jun H Mastra, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal dan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli.

Baca juga: Dalam Jumpa Pers, Kepala Disbudpar Aceh Paparkan Capaian Kinerja 2022 dan Target 2023

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal berharap aksi meuseuraya makam ini dapat berkembang lebih banyak dan menjadi kebiasaan masyarakat Aceh.

“Saya harap kegiatan bersih-bersih makam dan ziarah kubur ini menjadi kebiasaan kita selaku warga Aceh dan kaum muslimin.

Membersihkan makam atau meuseuraya ini harus kita galakkan, kami tunggu teman-teman lainnya,” ucapnya.

Menurut Almuniza, kisah para ulama yang telah mengharumkan nama Aceh terdahulu perlu dirangkum dalam buku agar tidak hilang tergerus zaman.

Baca juga: Disbudpar Aceh Bahas Persiapan PKA 2023 di Banda Aceh, Catat Ini Jadwalnya

“Mendengar cerita kejayaan atau kehebatan para ulama terdahulu, maka kita perlu menulis kisah-kisah ini dalam sebuah cerita buku dan semua ceritanya bukan fiksi, tapi nyata adanya.

Saya nanti akan ajak Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Aceh untuk berkolaborasi menyusun buku (kisah) seluruh ulama-ulama Aceh,” ungkapnya.

“Insyaallah, dalam waktu dekat saya akan mengumpulkan tim untuk menyusun buku yang menceritakan kisah beliau (Tgk Chik Empee Trieng).

Kita juga akan terus menggali data informasi mengenai history ulama yang telah dimakamkan, seperti asal usul keluarga beliau dan kisah perjalanan beliau, mudah-mudahan dapat segera kita lakukan,” pungkasnya. 

Baca juga: Disbudpar Aceh Gelar Pameran Seni Kriya, Diharapkan dapat Melahirkan Industri Kreatif di Aceh

Sementara itu berdasarkan keterangan masyarakat setempat, Kolonel Jun menyebutkan Syekh Ismail al-Asyi bin Abdul Muthallib al-Asyi atau dikenal dengan sebutan Tgk Chik Empee Trieng merupakan pengarang/penghimpun Kitab Lapan.

“Beliau diyakini masyarakat setempat sebagai pengarang Kitab Lapan (delapan), yang sampai sekarang masih digunakan di beberapa pondok pesantren dan mungkin luar negeri,” ujar pria yang gemar menelusuri sejarah makam/nisan kuno bernilai cagar budaya tersebut.

Baca juga: Disbudpar Se-Aceh Bahas Strategi untuk Lestarikan Budaya dan Majukan Pariwisata

Oleh karena itu, Jun mengatakan aksi meuseuraya makam ulama, raja dan tokoh terdahulu yang dilakukan tiap Jumat secara kolaborasi dengan unsur pemerintahan dan masyarakat tersebut sangat penting bagi kesejahteraan Aceh.

“Di sinilah tampak peradaban Islam berkembang luas di Aceh dan mencapai titik yang sangat tinggi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved