Rektor UGL: Akibat Kecanduan Game Online, Minat Baca Pelajar di Aceh Tenggara Rendah

Ringkasan Berita:

• Minat baca pelajar Aceh Tenggara dinilai rendah, dan kondisi ini berdampak pada keberhasilan program Calistung serta pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
• Kecanduan game online menjadi faktor utama rendahnya minat membaca. Banyak siswa lebih fokus pada game sehingga mengabaikan buku paket yang tersedia di sekolah.
• Dinas Pendidikan dan orang tua diminta bersinergi dalam membatasi penggunaan handphone dan mencegah kecanduan game pada anak.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TribunGayo.com, KUTACANE - Pengamat Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara, yang juga Rektor Universitas Gunung Leuser (UGL) Aceh Tenggara, Dr Indra Utama Spd Mpd, menilai minat baca para pelajar di Kabupaten Aceh Tenggara cukup rendah.

Dampak ini tentunya berpengaruh terhadap program menuntaskan membaca menulis dan berhitung (Calistung) khususnya membaca di Aceh Tenggara dan 8 program Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Baca juga: Siswa SMP Tak Lancar Membaca, Tim Disdikbud Aceh Tenggara Turun ke Sekolah

Kecanduan Game Online Menjadi Faktor Utama

Menurut Dr Indra, rendahnya minat membaca salah satunya dipicu oleh kecanduan game online.

"Minat untuk membaca buku pelajaran yang disiapkan di sekolah-sekolah (buku paket) cukup rendah, ini akibat kecanduan bermain game online.

Anak-anak tidak lagi fokus belajar karena pikiran atau daya serap otak anak dibayangin dengan permainan game online sehingga anak-anak 'diracuni' dengan kecanduan game.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara harus bersinergi dengan orang tua agar anak-anak ini tidak kecanduan bermain game online," kata Dr Indra melalui seluler kepada TribunGayo.com pada Minggu (16/11/2025).

Baca juga: Bupati Aceh Tenggara: Siswa tak Mampu Membaca, Jangan Saling Menyalahkan dan Cari Solusi Bersama

Langkah untuk Menumbuhkan Minat Baca Siswa

Dr Indra juga menjelaskan beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca pada anak, diantaranya:

• Membuat even Pekan Membaca di Tenggara yang dilengkapi dengan berbagai perlombaan seperti lomba puisi, lomba majalah dinding dan lomba menulis feature.
• Peran orang tua di rumah untuk membatasi penggunaan handphone khususnya bermain game online.
• Membatasi pelajar membawa ponsel ke sekolah.

Ancaman Kecanduan Game Online

Menurutnya, kecanduan game online ini adalah faktor utama yang akan menggagalkan program Calistung.

"Karena, anak-anak karena kecapean bermain game sehingga ngantuk dan malas membaca buku. Ini tentunya akan mempengaruhi kualitas dan SDM peserta didik di Aceh Tenggara.

Kecanduan bermain game online bukan saja merusak pelajar, tetapi game online ini sudah merambah dari tingkat kanak-anak hingga orang dewasa," ujar Dr Indra. (*)

Baca juga: Soal Siswa tak Mampu Membaca, Ratusan Kepsek di Aceh Tenggara Dikumpulkan