Berita Aceh

Bardan Sahidi, Politisi Paling Populer dari Tanah Gayo, Terima "Serambi Demokrasi Award"

Politisi dan tokoh populer dataran tinggi Gayo Bardan Sahidi mendapat penghargaan  "Serambi Demokrasi Award" yang diserahkan dalam satu acara spesial

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Nur Saadi, mewakili Bardan Sahidi saat menerima penghargaan Serambi Demokrasi Award di AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Jumat (17/3/2023) malam. 

Laporan Fikar W.Eda/Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM,TAKENGON - Politisi dan tokoh populer dataran tinggi Gayo Bardan Sahidi mendapat penghargaan  "Serambi Demokrasi Award" yang diserahkan dalam satu acara spesial di AAC Dayan Dawood Banda Aceh, Jumat (17/3/2023) malam.

Bardan Sahidi, saat ini duduk di DPR Aceh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memperoleh penghargaan bersama-sama dengan 59 tokoh Aceh lainnya yang berasal dari berbagai profesi.

Hanya saja Bardan Sahidi berhalangan hadir menerima plakat dan piagam tersebut, karena orang tuanya berpulang ke Rahmatullah di Takengon.

Bardan diwakili koleganya, sesama anggota partai PKS, Nur Saadi.

Bardan Sahidi, politisi PKS  yang duduk di DPR Aceh, terbilang salah satu politisi paling populer di Dataran Tinggi Gayo, tanah kelahirannya.

Ia menguatkan hati  terus hadir dan  ingin selalu berada dalam irama denyut nadi masyarakat.

Itulah yang membuat Bardan sangta dikenal.

Baca juga: Muchlis Bin Banta Cut, Ayahanda Anggota DPR Aceh Bardan Sahidi Berpulang ke Rahmatullah

Ia berkeliling ke banyak tempat, ke kampung paling pelosok sekalipun.

Bardan Sahidi telah menjejakkan kaki di seluruh  Tanah Gayo Aceh Tengah. Ia mencintai masyarakat.

Sebaliknya, ia juga mendapatkan balasan cinta masyarakat.

“Ada hal sulit kita lukiskan dengan kata-kata, ketika  menyatu dalam momen-momen tertentu bersama masyarakat,” cerita Bardan Sahidi sambil menyeruput kopi pagi di Kedai Kopi Pak Kahen, selepas menunaikan Shalat Subuh di Masjid Agung Ruhama Takengon.

Boleh jadi pula,  Bardan Sahidi, salah seorang wakil rakyat yang menghabiskan lebih banyak waktu  di daerah pemilihan ketimbang di Gedung  DPR Aceh di Banda Aceh. 

Jadwalnya memang cukup padat.

Setiap Jumat, jadi khatib dan imam di Masjid Besar Kecamatan, atau Masjid Jamik, masjid yang didirikan menampung jamaah antarkampung.

Baca juga: Pemerintah Aceh Turut Berduka Atas Berpulangnya Ayahanda dari Bardan Sahidi

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved