Keber Kesehatan Aceh

Kasus TB Meningkat di Aceh, Ayo Kurangi Risiko Tertular dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Ya memang terjadi peningkatan penemuan terutama yang awalnya kurang terdata di faskes seperti RS swasta dan klinik, kini sudah mulai banyak terdata

Editor: Nurkhalis
For Tribungayo.com
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman 

TRIBUNGAYO.COM, - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penularan bakteri dan virus, seperti Covid-19, TB, dan sejumlah penyakit menular lainnya.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.

TB adalah salah satu penyakit menular. Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.

Di Aceh, jumlah penderita TB juga terus meningkat. Jika tahun 2021 sebanyak 7.170 orang, maka pada tahun 2002 meningkat menjadi 11.086 orang.

“Ya memang terjadi peningkatan penemuan terutama yang awalnya kurang terdata di faskes seperti RS swasta dan klinik, kini sudah mulai banyak terdata,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman, pekan lalu. Menurut dr Iman, kondisi ini perlu perhatian semua pihak.

Nah, di antara 23 kabupaten/kota di Aceh, Aceh Utara menduduki peringkat utama, yakni mencapai 7.032 orang, selanjutnya Aceh Besar 6.423 orang, dan Pidie 4.888 orang.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Aceh, dr Ferry Dwi Kurniawan, SpP(K) mengatakan, selama ini banyak perokok yang menderita tuberkulosis (TB).

Kasus TB Meningkat di Aceh
Kasus TB Meningkat di Aceh (Tribungayo.com)

Menurut dr Ferry, sejak 2020 sampai akhir 2022 kasus TB di Aceh sempat dinyatakan ‘tenggelam’. “Sebetulnya bukan tenggelam, tapi orang enggan ke rumah sakit. Sekarang sudah seperti dulu lagi,” katanya.

Rata-rata pasien yang berobat kepadanya datang dalam kondisi terlambat. Padahal, penyakit ini harus ditangani segera. Bila terlambat penanganan, maka bisa berakibat fatal. Pasalnya, bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, sehingga butuh pengobatan yang lebih sulit.

Begitupun, dr Ferry berharap keluarga untuk mendukung pengobatan penderita. “Kalau keluarga tak mau mendukung, maka penderita juga malas memeriksa ke dokter,” katanya.

Kecuali itu, dia berharap masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, sehingga bisa mengurangi risiko terjangkit berbagai penyakit. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved