Sosok

Sosok Subari Pedagang Kaki Lima di Aceh Tengah Sukses Kuliahkan Anaknya Hingga Ke Pulau Jawa

Sosok Subari yang tangguh, penuh tanggung jawab, dan rela berkorban. Berwajah tegas namun penuh kasih sayang, itulah kata-kata yang dapat...

Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
Dok Pribadi
Sosok Subari pedagang kaki lima di Aceh Tengah sukses kuliahkan anaknya hingga ke pulau Jawa 

Namun, nasihat-nasihat hebat yang selalu dituangkannya merupakan pelajaran paling berharga bagi kehidupan.

Sosok ayah yang menjadi inspirasi bagi anak-anaknya ini kesehariannya bekerja sebagai pedagang kelontong kecil di Pasar Paya Ilang, Takengon.

Usaha ini pun dijalani kurang lebih selama 20 tahun.

Mengawali kisah pada tahun 90-an saat itu konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia.

Subari dan keluarga tinggal di Aceh Timur, keluarga bersuku Jawa ini pun akhirnya memilih jalan untuk pindah ke Kota Binjai.

Beberapa tahun tinggal di Binjai, selanjutnya tahun 1998 akhirnya mereka kembali ke Aceh tepatnya di Kampung Pantan Sile, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah.

Di sana, ia memulai kehidupan baru menjadi seorang petani.

Sagita Mutia Sari
Sagita Mutia Sari anak Subari

Konflik bersenjata saat itu belum usai, akhirnya Subari memutuskan untuk pindah ke Takengon, Aceh Tengah pada tahun 2000.

Dengan tekad berani, Subari memulai bisnis kecil-kecilan membuat produk tempe hasil olahan sendiri.

"Kita dulu jualan tempe, namun karena tempe kurang peminat, kita akhirnya jualan," kenangnya.

Sejak tahun 2000 hingga sekarang, Subari bersama istri menekuni profesi sebagai pedagang di pasar tradisional Takengon.

Dengan modal kecil, ia sanggup mengontrak rumah di kawasan Kampung Tetunyung, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah.

Pertama bagi pria berdarah Jawa ini menjual rempah-rempah kebutuhan pokok di Pasar Inpres Takengon.

Kemudian, ia pindah tempat ke bagian pasar pagi lama atau Pasar Bawah Takengon, terakhir hingga saat ini Subari berjualan di Pasar Paya Ilang Takengon.

Ayah dari 9 anak itu terus gigih menjalani hidupnya, karena yang ia yakini ada Tuhan menentukan takdir manusia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved