Berita Nasional
Kabur Bandar Narkoba dari Rumah Sakit di Aceh Diduga Libatkan Oknum Dalam dan Luar Lapas
Anggota Komisi III DPR-RI, M Nasir Djamil angkat bicara terkait kaburnya seorang terpidana bandar narkoba yang sedang menjalani perawatan di RS
Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Anggota Komisi III DPR-RI, M Nasir Djamil angkat bicara terkait kaburnya seorang terpidana bandar narkoba yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Idi, Aceh.
Nasir Djamil mengungkapkan kecurigaannya bahwa pelarian terpidana tersebut tidak mungkin terjadi tanpa adanya bantuan dari oknum-oknum di dalam dan luar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Menurutnya, kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut diduga melibatkan bantuan dari orang dalam Lapas.
"Sangat tidak masuk akal jika terpidana tersebut berhasil melarikan diri tanpa adanya keterlibatan oknum-oknum dari dalam," kata Nasir Djamil, Minggu (4/6/2023)
M Nasir Djamil meminta agar segera mencopot dan menonaktifkan kepala lapas (Kalapas), Kepala Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), serta petugas yang bertanggung jawab menjaga terpidana di rumah sakit.
"Saya mendesak untuk melakukan pemeriksaan intensif terhadap mereka" jelas Nasir Djamil.
Nasir Djamil juga meminta kerjasama dengan lembaga terkait untuk melacak dengan siapa saja terpidana yang kabur itu berkomunikasi sebelum melarikan diri dan siapa saja yang membantu pelarian tersebut.
Baca juga: Napi Kasus Sabu 26 Kg yang Mantan Anggota Dewan di Aceh Kabur Saat Dirawat di Rumah Sakit
Lebih lanjut, Nasir Djamil menduga bahwa pelarian ini sudah direncanakan secara matang dan melibatkan orang luar Lapas.
Ia juga menduga adanya setoran dan aliran uang kepada oknum-oknum tertentu, baik di lapas maupun oknum di pusat, terkait dengan kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemeriksaan terhadap dokter dan petugas kesehatan di Rumah Sakit Idi yang menangani terpidana tersebut selama menjalani pengobatan medis.
Nasir Djamil juga mengungkapkan ketidakyakinannya dalam penemuan kembali terpidana bandar narkoba tersebut.
"Dana untuk mengejar terpidana yang kabur tidak dianggarkan, sehingga hal ini dapat menjadi hambatan dalam upaya penangkapan," tegasnya.
Nasir Djamil menyatakan bahwa kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut erat kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang akan berlangsung pada tahun 2024.
Ia menduga bahwa para bandar narkoba di Aceh akan mencuci uang mereka dengan cara membiayai kekuatan politik dan orang politik tertentu untuk bertarung dalam kontestasi pileg dan pilpres.(*)
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil Sebut Napi Sabu 26 Kg Lari tidak Masuk Akal
Baca juga: Polsek Sosialisasikan Saber Pungli dan Larangan Karhutla ke Warga di Putri Betung Gayo Lues
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews
Tim Penggagas Gayo Alas Mountain Internasional Festival Fachrulsyah Mega Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Musara Gayo akan Gelar Upacara Pengibaran Bendera di Jakarta Timur, Peserta Kenakan Kerawang Gayo |
![]() |
---|
Ketua KP2 ALA Meriahkan Perayaan Hari Didong 2025 di HB Jassin Jakarta |
![]() |
---|
Penyair dan Deklamator Indonesia Rayakan Hari Didong di PDS HB Jassin TIM Jakarta |
![]() |
---|
Lima Rekomendasi Penting Lahir dari Rakernas Evaluasi Haji 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.