Mulai Masalah Jaringan Pipa hingga Soal Air Baku

Ini memang menjadi masalah besar untuk kita. Jaringan kita sebagian besar sudah berusia hampir setengah abad. Panjang jaringannya hampir 1.600 Km.

TRIBUNGAYO.COM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy yang kini bernama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Daroy, merupakan salah satu PDAM yang berkondisi ‘sehat’ di Aceh. Sang Direktur Utama, T Novizal Aiyub mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan air di 9 kecamatan dan 90 desa yang ada di Banda Aceh. Dia mengakui pelanggan aktif yang tercatat sekitar 53.000 orang.

“Hampir seluruh rumah di Banda Aceh sudah menjadi pelanggan kita. Jika menggunakan perhitungan statistik 5 orang per SR, berarti kita sudah melayani sekitar 265.000 orang,” kata Novizal Aiyub saat menjawab Serambi melalui layanan WhatsApp, pekan lalu.

Namun, bukan tidak ada masalah yang dihadapi. Pelangganpelanggan yang berdomisili di wilayah-wilayah ujung seperti kawasan Kecamatan Meuraxa dan Lampulo memang belum maksimal. Selain itu, kualitas air yang disebut sudah diolah secara baik juga tak dinikmati seperti itu sampai di rumah warga. Begitu mengalir ke pipapipa, air bersih itu malah jadi kotor atau paling tidak menjadi kurang bersih akibat terkontaminasi saat di dalam pipa. “Ini memang menjadi masalah besar untuk kita. Jaringan kita sebagian besar sudah berusia hampir setengah abad. Panjang jaringannya hampir 1.600 Km,” kata pria yang akrab disapa Ampon Yub itu.

Saat ini kondisi keuangan Perumda Air Minum Tirta Daroy dalam kondisi break even point. Pendapatan sebanding dengan pengeluaran. Kenaikan tarif terakhir diberlakukan 5 tahun silam. “Saat ini harga pokok produksi kita terus naik,” katanya. Harga pokok tersebut antara lain ditentukan oleh listrik, bahan kimia, sparepart.

Secara terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Ir Sulaiman MSi mengatakan, jumlah pelanggan perusahaan ini sebanyak 43.000 orang. Sulaiman mengakui pihaknya belum bisa berbuat maksimal untuk mendistribusikan air ke seluruh wilayah Aceh besar, seperti halnya Banda Aceh. “Aceh Besar sangat luas jarak, dan berbukit-bukit,” katanya. Saat ini pihaknya juga kesulitan air baku.(*)

TIPS MENJAGA KUALITAS AIR BERSIH DI LINGKUNGAN

• Pisahkan jarak antara sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter.
• Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.
• Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak.
• Lantai sumur sebaiknya kedap air (diplester) dan tidak retak.
• Bibir sumur dan dinding sumur harus diplester dan sumur ditutup.
• Ember penampung air dilengkapi denga penutup dan gayung bertangkai, dijaga kebersihannya.
• Air harus dijaga kebersihannya dengan tidak ada genangan air di sekitar sumber air
• Lengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada kotoran, tidak ada lumut, pada lantai/dinding sumur.(kemkes.go.id)