Pentingnya Akses Terhadap Air Bersih

TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Salah satu bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah dengan menggunakan air bersih sehari-hari. Kualitas air yang digunakan dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari penyakit.

Sayangnya, saat ini masih banyak orang yang hidup tanpa akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai, sehingga menyebabkan munculnya penyakit dan kematian. Meskipun langkah besar telah dibuat, kurangnya akses air bersih dan sanitasi memperlambat kemajuan.

Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin tujuan pembangunan berkelanjutan lingkungan (SDGs) adalah memastikan masyarakat memiliki akses universal terhadap air bersih dan sanitasi. Program yang dilaksanakan untuk mengimplementasikan SDGs di bidang akses air bersih dan sanitasi adalah memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.

Pemerintah Aceh sampai dengan tahun 2021 baru dapat memenuhi persentase rumah tangga memiliki akses air minum layak sebesar 87,6 persen berbanding rerata nasional sebesar 90,21 persen. Belum lagi di dalam RPJMN 2020-2024 mengamanahkan pencapaian persentase rumah tangga memiliki akses air minum layak sebesar 100 persen. Tentunya perlu kerja keras dan komitmen kuat semua pihak terutama PDAM guna mencapai target tersebut.

Permasalahan dalam penyediaan air bersih untuk air minum yaitu belum optimalnya pengelolaan sistem penyediaan air minum yang memenuhi standar, belum meratanya jaringan air minum pada masyarakat berpenghasilan rendah, kawasan kumuh, dan kawasan khusus. Permasalahan lainnya yaitu tingginya tingkat kebocoran/ kehilangan air fisik yang mencapai lebih dari 60 persen dari jumlah produksi, rendahnya sumber daya manusia, menurunnya kualitas dan kuantitas air baku serta ketersediaan air baku yang tidak merata.

Berdasarkan hasil Evaluasi atas Layanan Air minum Perpipaan Perkotaan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh pada tahun 2022, dari 20 PDAM yang ada di Provinsi Aceh, 9 diantaranya dikategorikan ke dalam kondisi sehat berdasarkan aspek pelayanan, keuangan, operasi, dan SDM. PDAM yang sehat, antara lain Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Utara, Sabang, dan lainnya. Selebihnya masuk kategori kondisi kurang sehat dan sakit.(*)