Berita Nasional

Pacu Realisasi Belanja APBD, Mendagri: Jangan Numpuk di Akhir Tahun

(Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memacu pemerintah daerah (Pemda) agar meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
TribunGayo.com
Mendagri Muhammad Tito Karnavian  

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memacu pemerintah daerah (Pemda) agar meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Upaya ini perlu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Mendagri menjelaskan, belanja pemerintah berperan penting dalam meningkatkan peredaran uang di masyarakat.

Dengan begitu, daya beli masyarakat semakin menguat, sehingga konsumsi rumah tangga pun meningkat.

Konsumsi rumah tangga ini, kata dia, merupakan salah satu faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: 23 Personel Polres Gayo Lues dan Brimob yang Naik Pangkat Mandi Kembang

“Realisasi belanja APBD ini harus ditingkatkan sesuai target, jangan dihabiskan numpuk di akhir tahun, supaya ada uang beredar,” jelasnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (4/7/2023).

Berdasarkan data Kemendagri, rerata realisasi pendapatan provinsi dan kabupaten/kota hingga 30 Juni 2023 sebesar 36,04 persen atau sebanyak Rp 444,19 triliun.

Sementara rerata realisasi belanja provinsi dan kabupaten/kota hingga 30 Juni 2023 sebanyak 30,04 persen atau Rp387,48 triliun.

Pemda dengan realisasi pendapatan tertinggi di tingkat provinsi, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Barat.

Sedangkan provinsi dengan realisasi pendapatan terendah yakni Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Riau, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Papua tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo.

Baca juga: Rapat Komisi V DPR RI, Irmawan Minta Dirjen Bina Marga Prioritaskan Jalan Keumala-Jantho

Kemudian realisasi pendapatan tertinggi di tingkat kabupaten yaitu Tanah Bambu, Sumbawa Barat, Balangan, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Kutai Timur, Bogor, Tanah Laut, Berau, dan Katingan.

Sedangkan kabupaten dengan realisasi pendapatan terendah yakni Tanatoraja, Kepulauan Selayar, Keerom, Pulau Taliabu, Pegunungan Arfak, Nduga, Mappi, Nabire, Raja Ampat, dan Gowa.

Realisasi pendapatan tertinggi di tingkat kota, yaitu Bontang, Prabumulih, Denpasar, Ambon, Banjar Baru, Yogyakarta, Salatiga, Magelang, Samarinda, dan Tangerang Selatan.

Sedangkan kota dengan realisasi pendapatan terendah yakni Tual, Surakarta, Sungai Penuh, Pekanbaru, Gorontalo, Tegal, Pare-Pare, Lhokseumawe, Mataram, dan Langsa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved