Puisi
Tragedi Gempa dalam Puisi Serempah
Tragedi gempa melanda Tanah Gayo 2 Juli 2013 melenyapkan Serempah dari permukaan. Kampung itu hilang dalam tanah.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUBGAYO COM, JAKARTA --- Tragedi gempa melanda Tanah Gayo 2 Juli 2013 melenyapkan Serempah dari permukaan.
Kampung itu hilang dalam tanah.
Gempa berkekuatan 6,2 pada Scala Richter merupakan peristiwa menyayat perasaan, terangkum dalam puisi Serempah yang telah dibacakan dalam banyak tempat,
termasuk di Melbourne Australia oleh kelompok Rangkaian Bunga Kopi,
terdiri dari Fikar W.Eda, Yoppi Andri, Yoyok Harness, dan Almarhum Jassin Burhandalan satu lawatan ke negara tersebut.(*)
SEREMPAH
Cipt: Fikar W.Eda
Gemuruh batu
Tebing menderu
Matahari dibalut debu
Menutup pandangan
Gempa membuncah
Tanah terbelah
Ratap Serempah
Menyayat perasaan
Dzuhur belum lama berlalu
Ketika kampung kecil itu
Sungai dan jejeran pohon kayu
Lenyap dari permukaan
Syekh Jadi,
Dengan kain sarung
Tergulung di leher
Termangu di tepi bukit
Mengenang siang yang pahit
Ketika rumah jadi puing
Ketika sungai mengering
Ketika pohon tinggal ranting
Bersama anak dan istri
Berlari menggapai tanah terjal
Terjjbhkal di ujung pematang
Serempah
Kami dengar ratapmu
Hapus air matamu
Dengan doa
Keteguhan iman
Takengon, Juli 2013
*Serempah kampung penghasil kopi Gayo hilang dalam peristiwa gempa 6,2 Scala Richter, 2 Juli 2013
* Syekh Jadi, penduduk Serempah yang selamat.
Baca juga: Puisi: Takengon, Frengky, Pendopo juga Bupati dan Sekda
Baca juga: Didong Dalam Trans Jakarta: Perang Puisi dalam Perut Trans Jakarta
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.