Berita Nasional
Simposium MAA Jakarta: Upacara Peusijuek Tidak Bertentangan dengan Agama
Upacara adat Peusijuek tidak bertentangan dengan agama sejauh tidak ada praktik yang dimasukkan dari unsur-unsur yang bertentangan dengan agama.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Hal ini bisa diterapkan di semua wilayah yang ada orang Aceh.
Penerapan hukum adat, akan efektif jika diikuti dengan sanksi adat.
Baca juga: Nezar Patria, Aktivis asal Aceh, Pernah jadi Korban Penculikan Dilantik jadi Wakil Menteri Kominfo
Hal ini akan berdampak pada adanya inisiatif menyelesaikan persoalan hukum secara adat, dan tidak diselesaikan langsung di pengadilan," kata Surya Dama.
Ada hal yang menarik di era digital saat ini adalah pemanfaatan media sosial untuk konten adat budaya.
Selain itu sangat diperlukan adanya pendidikan adat dan adat istiadat, termasuk ada pelatihan khusus soal adat ini oleh para pakar.
Para pembicara dalam simposium itu adalah Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar, Ketua MAA Tgk Yusdedi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal serta Dr. Surya Darma.
Tgk Yusdedi selaku Ketua MAA Provinsi Aceh membahas sejarah hukum adat dan adat istiadat di Aceh, peran perempuan seperti Putro Phang, Laksamana Malahayati yang memimpin enam ribu kapal perang dan sebagainya.(*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews
Penyair Muda Asal Aceh dan Sabah Malaysia Ikut Ramaikan PPN XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Penyair Gayo Asmira Dieni dan Win Gemade Tampil di Kampoeng Sastra PPN XIII |
![]() |
---|
Kopi Gayo Derah 63 Meriahkan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Badan Bahasa Dukung Penuh Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Ceh M Din Akui Suaranya dalam Album Didong Kemara Produksi Dian Record 1983 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.